Denpasar (Antara Bali) - Tiga jenis hasil perkebunan petani Bali yakni kakao, kopi dan vanili yang mampu memasuki pasar ekspor dengan pasar utama Amerika Serikat, mampu menghasilkan devisa sebesar dua juta dolar AS.

"Kakao merupakan jenis matadagangan hasil perkebunan petani Bali jenis baru yang dijual ke luar negeri setelah sebelumnya hanya kopi dan vanili," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Kamis.

Kakao hasil perkebunan rakyat Bali semakin gencar memasuki pasaran ekspor, terutama memenuhi permintaan konsumen Amerika Serikat mampu mengangkat perolehan devisa sektor perkebunan yang mencapai 2 juta dolar AS selama Januari-Oktober 2014.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari hasil perkebunan rakyat daerah ini mampu menembus angka tersebut berarti naik 68 persen dari periode sama sebelumnya yang hanya 1,2 juta dolar.

Besar perolehan devisa hasil perkebunan itu, berkat kakao hasil panenan masyarakat Bali semakin lancar memasuki pasar ekspor dan mampu menyalip perdagangan vanili yang selama ini menjadi primadona perdagangan ekspor Bali.

Dewa Made Buana mengatakan, kakao merupakana matadagangan jenis baru dari Bali, dalam perolehan devisanya mampu menyalip hasil perdagangan kopi yang sudah menjadi mata dagangan tradisional yang dikapalkan ke pasaran mancanegara.

Sebagaimana catatan Disperindag Bali menyebutkan bahwa realisasi perdagangan kakao mencapai 1.081 ton seharga 1,1 juta dolar, kopi hanya terjual 160 ton seharga 970.552 dolar dan vanili 69 kg 2.415 dolar (Januari-Oktober 2014).

"Dengan lancarnya pemasaran hasil perkebunan rakyat itu diharapkan petani akan lebih bergairah untuk memelihara tanamannya sehingga menghasilkan buah yang berkualitas tentu akan memperoleh harga lebih baik di pasaran," kata Dewa Made Buana.

Ia mengakui Kakao produksi petani daerah ini baru mulai memasuki pasar ekspor dengan tujuan utama adalah konsumen Amerika Serikat, Australia dan Jerman tentu dalam jumlah masih terbatas yakni dalam belasan ton per bulan. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014