Singaraja (Antara Bali) - Perguruan Seni Pencak Silat Bakti Negara menjadi juara umum dalam kejuaraan antarpeguruan yang digelar Pengkab IPSI Buleleng selama tiga hari di gedung olahraga Bhuwana Patra, Singaraja.
Pada penutupan kejuaraan di Singaraja, Minggu (22/8) malam, perguruan Bakti Negara meloloskan paling banyak pesilatnya dan mampu menyumbangkan sembilan medali emas, tiga perak dan empat medali perunggu, sekaligus berhak menyabet piala bergilir Bupati Buleleng dari perguruan Walet Putih, juara sebelumnya.
Perguruan Walet Putih yang menurunkan pendekar-pendekar terbaiknya dalam kejuaraan Bupati Cup II ini hanya mampu menempati juara ketiga dengan meraih tiga medali emas, dua perak dan dua perunggu.
Perguruan Satria Muda Indonesia (SMI) yang didirikan oleh Letjen TNI (Pur) Prabowo Subiyanto mampu menduduki posisi kedua dengan meraih tiga emas, enam perak dan tiga perunggu.
Posisi keempat diraih Perguruan Pencak Silat Kompas dengan dua emas, satu perak dan lima perunggu, menyusul Perisai Diri ditempat kelima dengan satu emas, dua perak dan delapan perunggu serta PSHT meraih satu emas, satu perak dan dua perunggu.
Perguruan pencak silat tertua di Bali utara, yakni Sitembak, hanya kebagian tiga perak dan lima medali perunggu, Panca Darma satu perak dan tiga perunggu serta Tsetuntun dan Jatayu, masing-masing hanya kebagian satu perunggu.
Kejuaraan pencak silat antarperguruan atau "Bupati Cup II" yang melibatkan ratusan pesilat remaja dan dewasa putra putri ditutup Wakil Ketua KONI Buleleng Wayan Merta sekaligus menyerahkan piala bergilir bupati kepada Bakti Negara serta piala tetap dan uang pembinaan.
Wakil Ketua KONI Buleleng Wayan Merta mengatakan, melalui kejuaraan-kejuaraan yang rutin dilakukan IPSI Buleleng, dia mempunyai keyakinan pesilat Buleleng akan mampu menunjukkan prestasi pada Pekan Olahraga Propinsi Bali tahun depan di Kabupaten Jembrana.
Ketua Umum IPSI Buleleng I Nyoman Serengen didampingi Ketua Panitia I Nyoman Suasthawan menilai, kualitas pesilat di masing-masing perguruan hampir merata, sehingga juara menyebar ke berbagai perguruan pencak silat.
IPSI Buleleng telah melirik calon-calon pesilat masa depan yang diharapkan akan mampu membela daerah dalam kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi. Mereka hanya perlu pembinaan yang lebih intensif, kata Nyoman Serengen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Pada penutupan kejuaraan di Singaraja, Minggu (22/8) malam, perguruan Bakti Negara meloloskan paling banyak pesilatnya dan mampu menyumbangkan sembilan medali emas, tiga perak dan empat medali perunggu, sekaligus berhak menyabet piala bergilir Bupati Buleleng dari perguruan Walet Putih, juara sebelumnya.
Perguruan Walet Putih yang menurunkan pendekar-pendekar terbaiknya dalam kejuaraan Bupati Cup II ini hanya mampu menempati juara ketiga dengan meraih tiga medali emas, dua perak dan dua perunggu.
Perguruan Satria Muda Indonesia (SMI) yang didirikan oleh Letjen TNI (Pur) Prabowo Subiyanto mampu menduduki posisi kedua dengan meraih tiga emas, enam perak dan tiga perunggu.
Posisi keempat diraih Perguruan Pencak Silat Kompas dengan dua emas, satu perak dan lima perunggu, menyusul Perisai Diri ditempat kelima dengan satu emas, dua perak dan delapan perunggu serta PSHT meraih satu emas, satu perak dan dua perunggu.
Perguruan pencak silat tertua di Bali utara, yakni Sitembak, hanya kebagian tiga perak dan lima medali perunggu, Panca Darma satu perak dan tiga perunggu serta Tsetuntun dan Jatayu, masing-masing hanya kebagian satu perunggu.
Kejuaraan pencak silat antarperguruan atau "Bupati Cup II" yang melibatkan ratusan pesilat remaja dan dewasa putra putri ditutup Wakil Ketua KONI Buleleng Wayan Merta sekaligus menyerahkan piala bergilir bupati kepada Bakti Negara serta piala tetap dan uang pembinaan.
Wakil Ketua KONI Buleleng Wayan Merta mengatakan, melalui kejuaraan-kejuaraan yang rutin dilakukan IPSI Buleleng, dia mempunyai keyakinan pesilat Buleleng akan mampu menunjukkan prestasi pada Pekan Olahraga Propinsi Bali tahun depan di Kabupaten Jembrana.
Ketua Umum IPSI Buleleng I Nyoman Serengen didampingi Ketua Panitia I Nyoman Suasthawan menilai, kualitas pesilat di masing-masing perguruan hampir merata, sehingga juara menyebar ke berbagai perguruan pencak silat.
IPSI Buleleng telah melirik calon-calon pesilat masa depan yang diharapkan akan mampu membela daerah dalam kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi. Mereka hanya perlu pembinaan yang lebih intensif, kata Nyoman Serengen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010