Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir ini Kazakhstan telah menjadi kiblat pencak silat di Asia Tengah dan Eurasia, menyusul kemajuan dan prestasi yang telah diraih oleh asosiasi pencak silat di negara tersebut.
Fadjroel menyebut Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang berdiri pada 2019 kini telah ada di 15 daerah dan memiliki 30 klub resmi, dengan sekitar 4.000 pesilat.
Adapun prestasi yang telah ditorehkan, antara lain dua medali di World Pencak Silat Championship Malaka 2022, Malaysia, dua medali di Asian Pencak Silat Championship 2022 di India, dan 11 medali di Asian Championship, demikian keterangan KBRI Kazakhstan yang diterima di Jakarta, Selasa.
“Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan," kata Fadjroel.
Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan menggelar kejuaraan nasional pada 24-26 November 2023 di Karaganda, Kazakhstan. Kejuaraan ini diikuti oleh 200 peserta dari 12 daerah di Kazakhstan.
Presiden Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan, Gadzhiev Gadzhi, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Pemerintah Indonesia untuk pengembangan pencak silat di Kazakhstan.
“Acara ini (kejuaraan nasional) untuk persiapan dan seleksi untuk mengikuti kompetisi di Singapura pada Desember tahun ini dan kompetisi Indonesia tahun depan," ujar Gadzhi, yang juga penggerak olahraga pencak silat di Kazakhstan tersebut.
Salah seorang atlet pencak silat dari daerah Almaty Kazakhstan, Tursunova Imina, mengaku merasa terbantu dengan pelatihan yang diberikan oleh para pelatih dari Indonesia yang datang secara khusus ke Kazakhstan untuk melatih.
“Pelatihan sangat bagus. Para pelatih sangat membantu kami dalam persiapan untuk mengikuti kompetisi ini. Mereka mengajarkan kami beberapa teknik baru”, ujar pesilat perempuan tersebut.