Negara (Antara Bali) - Rumah warga Kabupaten Jembrana sering kebakaran, sehingga mengundang keprihatinan Bupati I Putu Artha, dengan berusaha secepatnya memberikan bantuan.
"Akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran rumah warga. Saya minta masyarakat berhati-hati, khususnya dengan memperhatikan instalasi listrik, karena kebakaran sering dipicu hubungan arus pendek listrik," katanya, saat memberikan bantuan kepada H. Satiran, warga Desa Melaya, yang rumah dan tokonya habis terbakar, Kamis.
Menurutnya, kabel listrik termasuk instalasi yang digunakan warga sering asal-asalan, sehingga gampang terjadi hubungan arus pendek yang memicu kebakaran.
"Ditambah dengan musim kemarau seperti sekarang, api dengan cepat merembet kemana-mana. Harusnya warga menggunakan kabel dan instalasi standar PLN, sehingga tidak gampang terjadi hubungan arus pendek," ujarnya.
Ia mengatakan, bencana sejenis bisa dihindari, jika pemilik rumah hati-hati, termasuk dengan menyimpan barang yang mudah terbakar di tempat yang aman.
Sementara Satiran mengatakan, kebakaran yang menimpa rumahnya terjadi kamis, sekitar pukul 02.30 wita dinihari, saat ia dan istrinya tidur.
Pedagang yang hanya tinggal berdua dengan istrinya ini menduga, api berasal dari toko yang bangunannya menjadi satu dengan rumahnya.
"Api cepat sekali besar, sampai ke atap toko dan rumah saya. Kami bersama warga berusaha memadamkannya, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi," katanya.
Ia mengaku, musibah ini membuatnya rugi ratusan juta rupiah, yang sebagian besar berasal dari barang dagangan di tokonya yang berjualan kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, isi rumahnya seperti kasur, kursi dan lain-lain juga ikut terbakar dalam musibah ini.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran rumah warga. Saya minta masyarakat berhati-hati, khususnya dengan memperhatikan instalasi listrik, karena kebakaran sering dipicu hubungan arus pendek listrik," katanya, saat memberikan bantuan kepada H. Satiran, warga Desa Melaya, yang rumah dan tokonya habis terbakar, Kamis.
Menurutnya, kabel listrik termasuk instalasi yang digunakan warga sering asal-asalan, sehingga gampang terjadi hubungan arus pendek yang memicu kebakaran.
"Ditambah dengan musim kemarau seperti sekarang, api dengan cepat merembet kemana-mana. Harusnya warga menggunakan kabel dan instalasi standar PLN, sehingga tidak gampang terjadi hubungan arus pendek," ujarnya.
Ia mengatakan, bencana sejenis bisa dihindari, jika pemilik rumah hati-hati, termasuk dengan menyimpan barang yang mudah terbakar di tempat yang aman.
Sementara Satiran mengatakan, kebakaran yang menimpa rumahnya terjadi kamis, sekitar pukul 02.30 wita dinihari, saat ia dan istrinya tidur.
Pedagang yang hanya tinggal berdua dengan istrinya ini menduga, api berasal dari toko yang bangunannya menjadi satu dengan rumahnya.
"Api cepat sekali besar, sampai ke atap toko dan rumah saya. Kami bersama warga berusaha memadamkannya, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi," katanya.
Ia mengaku, musibah ini membuatnya rugi ratusan juta rupiah, yang sebagian besar berasal dari barang dagangan di tokonya yang berjualan kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, isi rumahnya seperti kasur, kursi dan lain-lain juga ikut terbakar dalam musibah ini.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014