Semarapura (Antara Bali) - Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Klungkung, Bali mulai melakukan pendekatan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra yang merupakan partai pemenang pada Pemilu Legislatif lalu.
"Pendekatan dan lobi politik sudah ada mengarah untuk berkoalisi," kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD Klungkung yang juga ketua DPC Demokrat setempat I Gede Artison Andarawata alias Sony di Semaraputra, Kamis.
Ia mengaku condong bergabung ke Gerindra dengan alasan adanya kebersamaan antara Gerindra dan Demokrat yang terjalin sejak Pilkada Bali lewat koalisi Bali Mandara.
Dengan demikian komunikasi dengan Gerindra itu menjadi lebih intensif dengan sasaran nantinya berkoalisi.
"Kalau dengan PDIP belum ada lobi-lobi khusus ke kami," ujarnya. Namun demikian diakui Sony kalau situasi di DPRD Klungkung cukup cair.
Komunikasi dengan seluruh wakil rakyat sangat bagus. Ditanya soal peluang Gerindra Cs untuk rebut pimpinan komisi cukup terbuka.
Bahkan Sony secara terang-terangan mengemukakan kalau akan menyasapu bersih pimpinan alat kelengkapan Dewan.
Alat kelengkapan Dewan di antaranya Komisi A, B,C, Baleg, Badan Kehormatan, Banmus, Bangar. Hanya saja Balag dan Banmus dijabat ketua dewan.
Sementara yang diperebutkan adalah lima posisi ketua alat kelengkapan dewan. "Kita ada target untuk merebut semua pimpinan Komisi," ujarnya.
Posisi koalisi Gerindra Cs menguasi 15 suara. yakni Gerindra delapan kursi, Golkar empat kursi, Demokrat tiga kursi. Sementara kubu PDIP cs juga menguasi 15 kursi yakni PDIP tujuh, Hanura lima, PKPI dua dan Nasdem satu kursi.
Dengan demikian perebutan posisi akan menjadi semakin seru. Salah satu kuncinya kemungkinan akan terletak pada Fraksi Persatuan Nasional yang diisi oleh PKPI dua kursi dan Nasdem satu kursi.
Menurut salah seorang anggota Fraksi Persatuan Nasional Wayan Mastra mengakui kalau fraksinya tidak akan ngotot untuk merebut posisi pimpinan alat kelangkapan Dewan.
"Saya sudah lolos dan bisa membikin fraksi saja sudah bersyukur," ujarnya.
"Yang terpenting menurut Mastra adalah begimana memperjuangkan aspirasi masyarakat. Minimal bisa memperjuangkan 90 persen aspirasi masyarakat," ujarnya.
Sementara soal perebutan pinpinan alat kelengkapan dirinya mengaku tidak terlalu berambisi. Namun jika nanti ada upaya dari anggota lainya untuk memberikan kesempatan dirinya siap.
Mastra mengharapkan tiga rekan-rekan fraksinya bisa masuk di tiga komisi masing-masng. Bahkan Mastra mengatakan sudah punya ancang-ancang untuk membagi tiga rekanya tersebut. Yakni untuk di komisi A adalah Wayan Mastra, Komisi B, Nyoman Sukirta dan Komisi C Ketut Sukma Sucita.
Kalau ditanya soal lobi-lobi Mastra mengaku tidak melakukan itu. Pihaknya juga tidak senang dengan lobi lobi untuk merebut pinpinan.
Ketua Fraksi Gerindra Klungkung AA Gede Sayang Suparta mengatakan kalau di Klungkung tidak terlalu ada perbedaan. "Tidak ada perbedaan yang tajam di Klungkung, kami kompak kompak saja," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pendekatan dan lobi politik sudah ada mengarah untuk berkoalisi," kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD Klungkung yang juga ketua DPC Demokrat setempat I Gede Artison Andarawata alias Sony di Semaraputra, Kamis.
Ia mengaku condong bergabung ke Gerindra dengan alasan adanya kebersamaan antara Gerindra dan Demokrat yang terjalin sejak Pilkada Bali lewat koalisi Bali Mandara.
Dengan demikian komunikasi dengan Gerindra itu menjadi lebih intensif dengan sasaran nantinya berkoalisi.
"Kalau dengan PDIP belum ada lobi-lobi khusus ke kami," ujarnya. Namun demikian diakui Sony kalau situasi di DPRD Klungkung cukup cair.
Komunikasi dengan seluruh wakil rakyat sangat bagus. Ditanya soal peluang Gerindra Cs untuk rebut pimpinan komisi cukup terbuka.
Bahkan Sony secara terang-terangan mengemukakan kalau akan menyasapu bersih pimpinan alat kelengkapan Dewan.
Alat kelengkapan Dewan di antaranya Komisi A, B,C, Baleg, Badan Kehormatan, Banmus, Bangar. Hanya saja Balag dan Banmus dijabat ketua dewan.
Sementara yang diperebutkan adalah lima posisi ketua alat kelengkapan dewan. "Kita ada target untuk merebut semua pimpinan Komisi," ujarnya.
Posisi koalisi Gerindra Cs menguasi 15 suara. yakni Gerindra delapan kursi, Golkar empat kursi, Demokrat tiga kursi. Sementara kubu PDIP cs juga menguasi 15 kursi yakni PDIP tujuh, Hanura lima, PKPI dua dan Nasdem satu kursi.
Dengan demikian perebutan posisi akan menjadi semakin seru. Salah satu kuncinya kemungkinan akan terletak pada Fraksi Persatuan Nasional yang diisi oleh PKPI dua kursi dan Nasdem satu kursi.
Menurut salah seorang anggota Fraksi Persatuan Nasional Wayan Mastra mengakui kalau fraksinya tidak akan ngotot untuk merebut posisi pimpinan alat kelangkapan Dewan.
"Saya sudah lolos dan bisa membikin fraksi saja sudah bersyukur," ujarnya.
"Yang terpenting menurut Mastra adalah begimana memperjuangkan aspirasi masyarakat. Minimal bisa memperjuangkan 90 persen aspirasi masyarakat," ujarnya.
Sementara soal perebutan pinpinan alat kelengkapan dirinya mengaku tidak terlalu berambisi. Namun jika nanti ada upaya dari anggota lainya untuk memberikan kesempatan dirinya siap.
Mastra mengharapkan tiga rekan-rekan fraksinya bisa masuk di tiga komisi masing-masng. Bahkan Mastra mengatakan sudah punya ancang-ancang untuk membagi tiga rekanya tersebut. Yakni untuk di komisi A adalah Wayan Mastra, Komisi B, Nyoman Sukirta dan Komisi C Ketut Sukma Sucita.
Kalau ditanya soal lobi-lobi Mastra mengaku tidak melakukan itu. Pihaknya juga tidak senang dengan lobi lobi untuk merebut pinpinan.
Ketua Fraksi Gerindra Klungkung AA Gede Sayang Suparta mengatakan kalau di Klungkung tidak terlalu ada perbedaan. "Tidak ada perbedaan yang tajam di Klungkung, kami kompak kompak saja," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014