Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa sebesar 1,81 juta dolar AS dari hasil ekspor ikan hias hidup ke pasaran mancanegara selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Sabtu mencatat perolehan devisa tersebut menurun 2,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,86 juta dolar AS.
Sedangkan dari segi volume meningkat 529,77 persen dari 852.614 ekor pada tujuh bulan pertama 2013 menjadi 5,36 juta ekor pada kurun waktu yang sama 2014.
Perolehan devisa dari pengapalan koleksi piaraan akuarium pencinta aneka jenis ikan hias mancanegara itu andilnya masih kecil hanya 0,60 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 300,95 juta dolar AS.
Ikan hias merupakan salah satu dari delapan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor.
Made Sukerena, seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Denpasar menjelaskan, ekspor ikan hias hidup dari Bali dengan tujuan Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat.
Pihaknya paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, disamping negara lainnya termasuk Afrika Selatan.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, tampaknya masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar sebenarnya cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti asal Asia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan termasuk Rusia.
Sukerena mengatakan, belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam perdagangan ekspor ikan hias hidup, karena masih ketergantungan dari hasil tangkapan nelayan.
Cuaca yang kurang menentu secara berkelanjutan di perairan laut pantai, juga merupakan penyebab ekspor ikan hias hidup dari Bali belum mampu memenuhi permintaan pasar terutama dari konsumen negara kawasan Eropa.
Bali yang menjadi pasar internasional hasil perikanan laut, mendatangkan ikan hias hidup dari luar daerah untuk bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri, tutur Made Sadia, pedagang ikan hias lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Sabtu mencatat perolehan devisa tersebut menurun 2,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,86 juta dolar AS.
Sedangkan dari segi volume meningkat 529,77 persen dari 852.614 ekor pada tujuh bulan pertama 2013 menjadi 5,36 juta ekor pada kurun waktu yang sama 2014.
Perolehan devisa dari pengapalan koleksi piaraan akuarium pencinta aneka jenis ikan hias mancanegara itu andilnya masih kecil hanya 0,60 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 300,95 juta dolar AS.
Ikan hias merupakan salah satu dari delapan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor.
Made Sukerena, seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Denpasar menjelaskan, ekspor ikan hias hidup dari Bali dengan tujuan Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat.
Pihaknya paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, disamping negara lainnya termasuk Afrika Selatan.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, tampaknya masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar sebenarnya cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti asal Asia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan termasuk Rusia.
Sukerena mengatakan, belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam perdagangan ekspor ikan hias hidup, karena masih ketergantungan dari hasil tangkapan nelayan.
Cuaca yang kurang menentu secara berkelanjutan di perairan laut pantai, juga merupakan penyebab ekspor ikan hias hidup dari Bali belum mampu memenuhi permintaan pasar terutama dari konsumen negara kawasan Eropa.
Bali yang menjadi pasar internasional hasil perikanan laut, mendatangkan ikan hias hidup dari luar daerah untuk bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri, tutur Made Sadia, pedagang ikan hias lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014