Denpasar (Antara Bali) - Manajemen Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Desa Gaji, Kabupaten Badung, Bali, menggelar berbagai kegiatan sebagai upaya membangkitkan kembali semangat kebangsaan yang diwariskan para pejuang.
"Kegiatan itu dilaksanakan menjelang hingga sesudah peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI," kata Ketua Umum Manajemen MPB dr. Bagus Ngurah Putu Arhana di Denpasar, Senin.
Selain dialog Kebangsaan Lintas Generasi dan gerak jalan, pihaknya juga mengadakan seminar kesehatan peran dokter dan keluarga dalam memahami kesehatan anak.
Berbagai kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun itu untuk mengenang puncak pertemuan gerakan bawah tanah perang Kemerdekaan Indonesia di Bali pada 16 Agustus 1945, HUT ke-69 Kemerdekaan RI, dan HUT ke-50 Resimen Mahasiswa Ugracena Bali pada 29 September 2014.
Seminar kesehatan yang melibatkan dokter, paramedis dari sejumlah puskesmas, dan rumah sakit di Bali, serta elemen masyarakat berlangsung Minggu (17/8) sore dengan menampilkan pembicara dr. Anak Ayu Sri Wahyuni SpKJ dengan kertas kerja "Keadaban terhadap Anak pada Masyarakat Permisif".
Selain itu juga tampil dr. I Made Kardaana dengan materi "Stabilisasi Neomatus Pra-Rujukan", dr. Ida Bagus Subanadakertas kerja "Batuk Pada Anak", dan dr Dewi Sutriani Mahalini dengan makalah "Deteksi dini masalah Neurologi Anak dan Kapan Perlu Tindak Lanjutnya".
Bertindak sebagai moderator dr Ni Nyoman Metriani Nesa dan dr I Wayan Gustawan.
Direktur utama RSUP Sanglah dr AA Sri Saraswati MKes yang membuka seminar tersebut mengharapkan peran para dokter dan para medis mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat itu sangat penting sebagai upaya mewujudkan harapan hidup bayi dan anak tahun 2015 yang menjadi salah satu sasaran tujuan milenium development goal (MDGS).
"Oleh sebab itu MDGS harus menjadi program prioritas dari institusi dan profesi kesehatan maupun pihak-pihak yang peduli terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," harap Sri Saraswati. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kegiatan itu dilaksanakan menjelang hingga sesudah peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI," kata Ketua Umum Manajemen MPB dr. Bagus Ngurah Putu Arhana di Denpasar, Senin.
Selain dialog Kebangsaan Lintas Generasi dan gerak jalan, pihaknya juga mengadakan seminar kesehatan peran dokter dan keluarga dalam memahami kesehatan anak.
Berbagai kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun itu untuk mengenang puncak pertemuan gerakan bawah tanah perang Kemerdekaan Indonesia di Bali pada 16 Agustus 1945, HUT ke-69 Kemerdekaan RI, dan HUT ke-50 Resimen Mahasiswa Ugracena Bali pada 29 September 2014.
Seminar kesehatan yang melibatkan dokter, paramedis dari sejumlah puskesmas, dan rumah sakit di Bali, serta elemen masyarakat berlangsung Minggu (17/8) sore dengan menampilkan pembicara dr. Anak Ayu Sri Wahyuni SpKJ dengan kertas kerja "Keadaban terhadap Anak pada Masyarakat Permisif".
Selain itu juga tampil dr. I Made Kardaana dengan materi "Stabilisasi Neomatus Pra-Rujukan", dr. Ida Bagus Subanadakertas kerja "Batuk Pada Anak", dan dr Dewi Sutriani Mahalini dengan makalah "Deteksi dini masalah Neurologi Anak dan Kapan Perlu Tindak Lanjutnya".
Bertindak sebagai moderator dr Ni Nyoman Metriani Nesa dan dr I Wayan Gustawan.
Direktur utama RSUP Sanglah dr AA Sri Saraswati MKes yang membuka seminar tersebut mengharapkan peran para dokter dan para medis mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat itu sangat penting sebagai upaya mewujudkan harapan hidup bayi dan anak tahun 2015 yang menjadi salah satu sasaran tujuan milenium development goal (MDGS).
"Oleh sebab itu MDGS harus menjadi program prioritas dari institusi dan profesi kesehatan maupun pihak-pihak yang peduli terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," harap Sri Saraswati. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014