Denpasar (Antara Bali) - Pihak panitia Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 berupaya menampilkan tari Kecak sebagai salah satu agenda pertunjukan.
"Kesenian kecak yang selama ini khusus dipentaskan untuk turis memang tidak pernah ditampilkan dalam aktivitas seni tahunan PKB," kata panitia PKB Anak Agung Gede Raka di Denpasar, Sabtu.
Keinginan untuk menampilkan kesenian kecak di arena PKB setelah mendapat masukan dari berbagai pihak yang menginginkan maskot kesenian Bali itu bisa disuguhkan ajang tahunan yang berlangsung selama sebulan penuh itu.
Penampilan pada pagi hari yang umumnya ditonton wisatawan sebelum mengunjungi objek-objek wisata sekaligus mengisi waktu kosong PKB karena setiap pementasan baru dimulai pukul 10.00 Wita.
Agung Raka yang juga pelaku seni dan akademisi itu akan mengupayakan pementasan tari kecak minimal seminggu sekali selama PKB berlangsung pada 13 Juni-12 Juli 2014.
Selain itu, pihaknya akan mengupayakan tari Kecak dan tari Barong bisa masuk agenda dalam PKB di masa mendatang, sehingga masing-masing kabupaten dan kota di Bali wajib menampilkan materi tersebut.
Dengan demikian semua jenis kesenian klasik, kresi dan modern dapat ditampilkan selama PKB berlangsung.
PKB tahun ini melibatkan sekitar 350 sekaa (kelompok) kesenian dari sembilan kabupaten/kota di Bali, beberapa daerah di Indonesia, dan sejumlah negara.
Setiap hari tampil lima hingga tujuh kelompok kesenian dalam empat jadwal pertunjukan, yakni pukul 10.00 Wita, 14.00 Wita, 16.00 Wita, dan 20.00 Wita.
PKB ke-36 mengusung tema "Kertamasa" yang mengandung makna dinamika masyarakat agraris menuju kesejahteraan semesta.
Ragam kesenian hampir sama dengan PKB tahun sebelumnya yakni pawai budaya, pagelaran, parade, lomba, sarasehan, pameran industri kecil, dan kerajinan rumah tangga.
PKB yang digelar secara berkesinambungan tetap menekankan upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kesenian kecak yang selama ini khusus dipentaskan untuk turis memang tidak pernah ditampilkan dalam aktivitas seni tahunan PKB," kata panitia PKB Anak Agung Gede Raka di Denpasar, Sabtu.
Keinginan untuk menampilkan kesenian kecak di arena PKB setelah mendapat masukan dari berbagai pihak yang menginginkan maskot kesenian Bali itu bisa disuguhkan ajang tahunan yang berlangsung selama sebulan penuh itu.
Penampilan pada pagi hari yang umumnya ditonton wisatawan sebelum mengunjungi objek-objek wisata sekaligus mengisi waktu kosong PKB karena setiap pementasan baru dimulai pukul 10.00 Wita.
Agung Raka yang juga pelaku seni dan akademisi itu akan mengupayakan pementasan tari kecak minimal seminggu sekali selama PKB berlangsung pada 13 Juni-12 Juli 2014.
Selain itu, pihaknya akan mengupayakan tari Kecak dan tari Barong bisa masuk agenda dalam PKB di masa mendatang, sehingga masing-masing kabupaten dan kota di Bali wajib menampilkan materi tersebut.
Dengan demikian semua jenis kesenian klasik, kresi dan modern dapat ditampilkan selama PKB berlangsung.
PKB tahun ini melibatkan sekitar 350 sekaa (kelompok) kesenian dari sembilan kabupaten/kota di Bali, beberapa daerah di Indonesia, dan sejumlah negara.
Setiap hari tampil lima hingga tujuh kelompok kesenian dalam empat jadwal pertunjukan, yakni pukul 10.00 Wita, 14.00 Wita, 16.00 Wita, dan 20.00 Wita.
PKB ke-36 mengusung tema "Kertamasa" yang mengandung makna dinamika masyarakat agraris menuju kesejahteraan semesta.
Ragam kesenian hampir sama dengan PKB tahun sebelumnya yakni pawai budaya, pagelaran, parade, lomba, sarasehan, pameran industri kecil, dan kerajinan rumah tangga.
PKB yang digelar secara berkesinambungan tetap menekankan upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014