Denpasar (Antara Bali) - Kedatangan sejumlah pejabat tinggi negara seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Bali berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan dari negeri itu, karena terjaminnya keamanan dan kenyamanan selama di Pulau Dewata.

"Masyarakat Amerika Serikat (AS) yang dilanda resesi ekonomi tetap tercatat sebagai sepuluh negara terbanyak memasok turis asing ke Bali," kata pengamat pariwisata Bali, Wayan Sudana di Denpasar Sabtu.

Pelancong asal negara adi daya itu, umumnya menyenangi tata cara kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, semakin banyak yang datang ke Bali, bahkan sekarang berada di urutan sembilan besar.

Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah kunjungan turis asal AS pada Januari-April 2014 sebanyak 35.182 orang, atau naik 6,95 persen dibanding periode sama pada 2013 sebanyak 32.896 orang.

Kedatangan turis Amerika itu ada di urutan sembilan besar, naik satu tingkat dari periode sebelumnya setelah Australia, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Inggris.

Masyarakat Amerika Serikat memang dikabarkan mengalami krisis ekonomi global, namun turis negeri itu tetap bersikeras bisa berlibur sambil menyaksikan aneka ragam seni budaya Bali yang tidak ada duanya di dunia, kata dia.

Masyarakat AS paling senang menyaksikan kegiatan upacara adat dan agama Hindu di Bali yang kegiatan itu dilakukan secara tidak terjadualkan di daerah perkampungan yang tersebar di Pulau Dewata.

Upacara adat tidak terjadualkan dalam informasi pariwisata, namun rombongan turis asing terutama asal AS dalam perjalanan wisata di Bali, kemudian saat menemukan kegiatan itu, merasakan senang menyaksikan.

Apalagi turis bisa menyaksikan masyarakat sedang mengusung Bade (tempat mayat) ke kuburan dan sekaligus pembakaran mayat. Mereka (orang asing-red) tentu menyaksikan sambil membidikkan kameranya berkali-kali, tutur Sudana.

Upacara Dewa Yadnya di Pura (Tempat suci Hindu di Bali) dengan hiasan yang artistik juga menjadi idaman setiap turis asing saat berlibur di pulau ini, karena semua aktivitas tersebut tidak pernah dijumpai di negerinya.

Masyarakat Bali yang sebagian besar beragama Hindu, upacara ritual hampir setiap hari ada di daerah ini, kondisi inilah menyebabkan turis Eropa termasuk pelancong negara lainnya lebih dari sekali berkunjung ke Bali. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014