Jakarta (Antara Bali) - Ibu Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono, Rabu, menghadiri
puncak peringatan Hari Autisme Sedunia yang bertema "Kasih Sayang Kunci
Menangani Autisme" di Istana Negara.
"Tema ini mengacu kepada pesan Ibu Negara bahwa kasih sayang kepada anak penyandang autis agar ditumbuh-kembangkan di dalam masyarakat," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam sambutannya.
Ia menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan agar setiap anak penyandang austisme mampu berkarya tanpa stigma dan diskriminasi di dalam masyarakat.
Menurut Ali Ghufron, penanganan anak-anak dengan gangguan autisme memerlukan kerja sama berbagai sektor, salah satunya agar anak-anak tersebut dapat memperoleh pendidikan yang tepat sehingga mampu mandiri dan sukses.
Ia juga mengapresiasi peran besar orang tua terutama ibu dalam mendampingi anak-anak dengan gangguan autisme.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa peringatan tahunan Hari Autisme berskala global dimaksudkan untuk menjadikan acara ini momentum menarik perhatian masyarakat terhadap masalah itu terutama dengan meningkatnya prevalensi kasus tersebut.
Ia menyebutkan perkiraan data Organisasi Kesehatan Dunia yang mencatat bahwa pada akhir 90an diduga terdapat satu kasus per 1.000 anak di Indonesia namun kemudian terjadi peningkatan menjadi delapan kasus per 1.000 anak pada akhir 2000an.
Hari Kesadaran Autisme Sedunia diselenggarakan setelah ditetapkan berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB 62/139.
Dalam acara itu juga diperdengarkan kesaksian dari penyandang autisme dan orang tua anak dengan gangguan autisme.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Tema ini mengacu kepada pesan Ibu Negara bahwa kasih sayang kepada anak penyandang autis agar ditumbuh-kembangkan di dalam masyarakat," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam sambutannya.
Ia menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan agar setiap anak penyandang austisme mampu berkarya tanpa stigma dan diskriminasi di dalam masyarakat.
Menurut Ali Ghufron, penanganan anak-anak dengan gangguan autisme memerlukan kerja sama berbagai sektor, salah satunya agar anak-anak tersebut dapat memperoleh pendidikan yang tepat sehingga mampu mandiri dan sukses.
Ia juga mengapresiasi peran besar orang tua terutama ibu dalam mendampingi anak-anak dengan gangguan autisme.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa peringatan tahunan Hari Autisme berskala global dimaksudkan untuk menjadikan acara ini momentum menarik perhatian masyarakat terhadap masalah itu terutama dengan meningkatnya prevalensi kasus tersebut.
Ia menyebutkan perkiraan data Organisasi Kesehatan Dunia yang mencatat bahwa pada akhir 90an diduga terdapat satu kasus per 1.000 anak di Indonesia namun kemudian terjadi peningkatan menjadi delapan kasus per 1.000 anak pada akhir 2000an.
Hari Kesadaran Autisme Sedunia diselenggarakan setelah ditetapkan berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB 62/139.
Dalam acara itu juga diperdengarkan kesaksian dari penyandang autisme dan orang tua anak dengan gangguan autisme.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014