Depok (Antara Bali)
- Sejumlah pria lanjut usia (lansia) di Kota Depok, Jawa Barat
mengikuti ujian nasional Paket C untuk dapat memperoleh ijazah setingkat
SMA.
"Mereka tetap semangat belajar walaupun usianya sudah tidak muda lagi," kata Guru Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al-hidayah Bojongsari Depok, Amir Suryansah ketika ditemui di SDN Anyelir 1 Depok, Senin.
Dari ratusan peserta Paket C ada beberapa peserta yang usianya sudah tidak muda lagi seperti Hadi Suarno yang telah berusia 54 tahun, M Sulton Suprianto 60 tahun dan Lukmanul Hakim 44 tahun.
Amir mengaku telah memberi bekal pelajaran kepada muridnya yang sudah berusia lanjut tersebut di PKBM Al-Hidayah agar dapat mengerjakan soal-soal ujian nasional.
"Memang agak sulit ngajarin mereka karena usianya yang sudah tidak muda lagi," katanya.
Tapi, lanjut Amir, mereka tetap semangat untuk mendapatkan ijazah setingkat SMA tersebut.
Hadi Suarno peserta UN kelahiran 13 Mei 1960 ini bertekad untuk mendapatkan ijazah SMA untuk memperbaiki nasibnya. Ia berharap jika telah mendapatkan ijazah SAM tersebut dapat lebih baik dalam bekerja.
Hadi mengaku agak kesulitan mengerjakan soal ujian nasional ketika menjawab soal dengan membuat bulatan. "Sulit jawabnya ketika harus bulet-buletin," katanya ketika ditemui saat sedang istirahat.
Ujian Nasional Paket C di Depok digelar di dua tempat yaitu di SDN Anyelir I dan Yayasan Al Muhajirin. Total peserta yang seharusnya ikut sebanyak 1.447 orang, namun tidak seluruh peserta datang.
"Memang ada perbedaan pelaksanaan Ujian Nasional Paket C. Mereka diberi kelonggaran untuk waktunya," kata Kabid Pendidikan Formal Informal Dinas Pendidikan Kota Depok, Khaerudin.
Ia mengatakan di SD Anyelir 1 ada 300 peserta yang ikut UN. Mereka usianya antara 19 tahun sampai dengan 60 tahun. Syarat dan ketentuan yang diterapkan tak jauh berbeda dengan UN pelajar SMA pada umumnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang terlihat melakukan sidak di SD ini juga menaruh apresisasi tinggi bagi para peserta paket C, khususnya mereka yang telah berusia lanjut dan masih semangat mengikuti UN.
"Mereka ini patut dijadikan contoh karena mereka masih tetap semangat," kata Nur Mahmudi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Mereka tetap semangat belajar walaupun usianya sudah tidak muda lagi," kata Guru Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al-hidayah Bojongsari Depok, Amir Suryansah ketika ditemui di SDN Anyelir 1 Depok, Senin.
Dari ratusan peserta Paket C ada beberapa peserta yang usianya sudah tidak muda lagi seperti Hadi Suarno yang telah berusia 54 tahun, M Sulton Suprianto 60 tahun dan Lukmanul Hakim 44 tahun.
Amir mengaku telah memberi bekal pelajaran kepada muridnya yang sudah berusia lanjut tersebut di PKBM Al-Hidayah agar dapat mengerjakan soal-soal ujian nasional.
"Memang agak sulit ngajarin mereka karena usianya yang sudah tidak muda lagi," katanya.
Tapi, lanjut Amir, mereka tetap semangat untuk mendapatkan ijazah setingkat SMA tersebut.
Hadi Suarno peserta UN kelahiran 13 Mei 1960 ini bertekad untuk mendapatkan ijazah SMA untuk memperbaiki nasibnya. Ia berharap jika telah mendapatkan ijazah SAM tersebut dapat lebih baik dalam bekerja.
Hadi mengaku agak kesulitan mengerjakan soal ujian nasional ketika menjawab soal dengan membuat bulatan. "Sulit jawabnya ketika harus bulet-buletin," katanya ketika ditemui saat sedang istirahat.
Ujian Nasional Paket C di Depok digelar di dua tempat yaitu di SDN Anyelir I dan Yayasan Al Muhajirin. Total peserta yang seharusnya ikut sebanyak 1.447 orang, namun tidak seluruh peserta datang.
"Memang ada perbedaan pelaksanaan Ujian Nasional Paket C. Mereka diberi kelonggaran untuk waktunya," kata Kabid Pendidikan Formal Informal Dinas Pendidikan Kota Depok, Khaerudin.
Ia mengatakan di SD Anyelir 1 ada 300 peserta yang ikut UN. Mereka usianya antara 19 tahun sampai dengan 60 tahun. Syarat dan ketentuan yang diterapkan tak jauh berbeda dengan UN pelajar SMA pada umumnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang terlihat melakukan sidak di SD ini juga menaruh apresisasi tinggi bagi para peserta paket C, khususnya mereka yang telah berusia lanjut dan masih semangat mengikuti UN.
"Mereka ini patut dijadikan contoh karena mereka masih tetap semangat," kata Nur Mahmudi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014