Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mendukung usulan dari maestro seni lukis Nyoman Gunarsa untuk membangun monumen atau patung empat dewa Hindu di Pulau Dewata.
"Saya mendukung ide dan gagasan dari maestro seni lukis itu untuk membangun patung di empat penjuru mata angin tersebut," kata anggota Komisi III DPRD Bali Tagel Arjana di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan gagasan tersebut perlu diwujudkan karena ini nantinya menjadi khasanah bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.
"Ini nantinya juga menjadi objek wisata baru. Karena di empat penjuru mata angin tersebut akan dibangun patung yang berukuran besar, dan patung tersebut menunjukan simbol dari tempat berstana Tuhan dalam manifestasi dalam wujud dewa," ujarnya.
Hal tersebut sebelumnya diungkapkan seniman lukis Nyoman Gunarsa yang mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun patung yang berukuran besar tersebut.
Bahkan usulan tersebut langsung ditanggapi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bahwa pihaknya mendukung. Namun perlu dilakukan kajian dan diseminarkan terlebih dahulu.
"Saya setuju dengan usul itu, dan ini pasti bisa terwujud. Namun harus diseminarkan dulu dan saya minta Pak Gunarsa untuk menjadi salah satu narasumbernya," kata Gubernur Bali.
Ia sependapat untuk membangun monumen tersebut sebagai simbol "pengunci" atau pelindung alam Bali secara rohani sekaligus ciri khusus yang mudah dilihat ketika orang luar memasuki Pulau Dewata.
Di arah pintu masuk timur Pulau Bali (Pelabuhan Padangbai, Karangasem) direncanakan dibangun monumen Dewa Iswara, di arah selatan (Pelabuhan Benoa, Denpasar) akan dibangun monumen Dewa Brahma, di arah barat (Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana) dibangun patung Mahadewa dan arah utara (Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng) dibangun patung Dewa Wisnu.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya mendukung ide dan gagasan dari maestro seni lukis itu untuk membangun patung di empat penjuru mata angin tersebut," kata anggota Komisi III DPRD Bali Tagel Arjana di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan gagasan tersebut perlu diwujudkan karena ini nantinya menjadi khasanah bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali.
"Ini nantinya juga menjadi objek wisata baru. Karena di empat penjuru mata angin tersebut akan dibangun patung yang berukuran besar, dan patung tersebut menunjukan simbol dari tempat berstana Tuhan dalam manifestasi dalam wujud dewa," ujarnya.
Hal tersebut sebelumnya diungkapkan seniman lukis Nyoman Gunarsa yang mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun patung yang berukuran besar tersebut.
Bahkan usulan tersebut langsung ditanggapi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bahwa pihaknya mendukung. Namun perlu dilakukan kajian dan diseminarkan terlebih dahulu.
"Saya setuju dengan usul itu, dan ini pasti bisa terwujud. Namun harus diseminarkan dulu dan saya minta Pak Gunarsa untuk menjadi salah satu narasumbernya," kata Gubernur Bali.
Ia sependapat untuk membangun monumen tersebut sebagai simbol "pengunci" atau pelindung alam Bali secara rohani sekaligus ciri khusus yang mudah dilihat ketika orang luar memasuki Pulau Dewata.
Di arah pintu masuk timur Pulau Bali (Pelabuhan Padangbai, Karangasem) direncanakan dibangun monumen Dewa Iswara, di arah selatan (Pelabuhan Benoa, Denpasar) akan dibangun monumen Dewa Brahma, di arah barat (Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana) dibangun patung Mahadewa dan arah utara (Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng) dibangun patung Dewa Wisnu.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014