Denpasar (Antara Bali) - Kontribusi subsektor perikanan yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan budidaya terhadap nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Bali naik sebesar 0,37 persen dari 105,47 persen pada Desember 2013 menjadi 105,86 persen pada Januari 2014.

"Kondisi tersebut berkat naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,04 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat.

Menurur dia, kenaikan indeks yang diterima petani itu lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,67 persen.

Kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya indeks pada kelompok penangkapan dan budidaya masing-masing sebesar 1,61 persen dan 0,05 persen.

Panusunan Siregar menambahkan bahwa komoditas pada kelompok penangkapan yang mengalami kenaikan harga antara lain ikan pari sebesar empat persen, ikan baronang 3,77 persen, cekalang 3,71 persen, kerapu 3,26 persen dan cumi-cumi 3,13 persen.

Kenaikan tersebut dipicu oleh berkurangnya pasokan ikan di pasar sebagai akibat gelombang tinggi selama musim penghujan di perairan sekitar Bali.

Panusunan Siregar menambahkan, pada kelompok budidaya kenaikan indeks harganya antara lain didorong oleh naiknya harga indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,73 persen dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,59 persen. (ADT)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014