Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menegaskan bahwa narkoba bukan obat yang dapat meningkatkan stamina tubuh atau doping.
"Salah besar, jika ada sebagian masyarakat yang menganggap narkoba adalah obat untuk meningkatkan stamina tubuh," kata Kepala BNN Kabupaten Badung, I Gusti Gede Suryasa, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, anggapan seperti itu yang harus diluruskan agar tidak makin banyak masyarakat yang terjerumus ke lembah hitam akibat penyalahgunaan narkoba.
Terkait dengan terjaringnya oknum anggota legislatif dalam razia narkoba oleh BNN di Jakarta, pihaknya berharap hal itu tidak terjadi di Kabupaten Badung.
Suryasa ikut prihatin adanya oknum anggota legislatif asal Bali yang terjaring razia BNN di tempat hiburan malam di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kami berharap tidak ada lagi anggota legislatif yang terjaring razia narkoba di tempat hiburan malam," ujarnya.
Menurut dia, saat terjaring razia, memang tidak ditemukan barang bukti narkoba yang dibawa kedua anggota DPRD Kabupaten Bangli tersebut. "Namun secara konkrit hasil pemeriksaan urine tersebut positif terkandung unsur zat tersebut," katanya.
Dampak yang terjadi terkait penangkapan anggota dewan di tempat hiburan malam tersebut yaitu mencederai konstituennya dan masyarakat cenderung tidak percaya ada wakil rakyat yang baik.
Ia menganggap fenomena tersebut dapat melukai dan mencedarai rakyat yang menitipkan amanatnya kepada anggota legislatif. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Salah besar, jika ada sebagian masyarakat yang menganggap narkoba adalah obat untuk meningkatkan stamina tubuh," kata Kepala BNN Kabupaten Badung, I Gusti Gede Suryasa, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, anggapan seperti itu yang harus diluruskan agar tidak makin banyak masyarakat yang terjerumus ke lembah hitam akibat penyalahgunaan narkoba.
Terkait dengan terjaringnya oknum anggota legislatif dalam razia narkoba oleh BNN di Jakarta, pihaknya berharap hal itu tidak terjadi di Kabupaten Badung.
Suryasa ikut prihatin adanya oknum anggota legislatif asal Bali yang terjaring razia BNN di tempat hiburan malam di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kami berharap tidak ada lagi anggota legislatif yang terjaring razia narkoba di tempat hiburan malam," ujarnya.
Menurut dia, saat terjaring razia, memang tidak ditemukan barang bukti narkoba yang dibawa kedua anggota DPRD Kabupaten Bangli tersebut. "Namun secara konkrit hasil pemeriksaan urine tersebut positif terkandung unsur zat tersebut," katanya.
Dampak yang terjadi terkait penangkapan anggota dewan di tempat hiburan malam tersebut yaitu mencederai konstituennya dan masyarakat cenderung tidak percaya ada wakil rakyat yang baik.
Ia menganggap fenomena tersebut dapat melukai dan mencedarai rakyat yang menitipkan amanatnya kepada anggota legislatif. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013