Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha merasa tertantang dengan pengusaha swalayan maupun toko berjaringan, yang meragukan pasar tradisional bisa memberikan kenyamanan pelayanan seperti mereka.
"Keraguan tersebut merupakan tantangan bagi kami, bahwa pedagang di pasar tradisional juga mampu memberikan pelayanan sebagaimana mereka," kata Artha, di Negara, Senin.
Menurutnya, keraguan tersebut juga merupakan upaya bisnis mereka, karena Pemkab Jembrana saat ini lebih memprioritaskan pedagang pasar tradisional, dan membatasi izin swalayan beserta jam bukanya.
"Agar pembeli merasa nyaman, makanya sekarang kami lakukan pembangunan pasar baru, maupun renovasi pasar lama secara besar-besaran. Pola jual belinya memang masih tradisional, tapi kenyamanannya tidak kalah dengan swalayan," ujarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Keraguan tersebut merupakan tantangan bagi kami, bahwa pedagang di pasar tradisional juga mampu memberikan pelayanan sebagaimana mereka," kata Artha, di Negara, Senin.
Menurutnya, keraguan tersebut juga merupakan upaya bisnis mereka, karena Pemkab Jembrana saat ini lebih memprioritaskan pedagang pasar tradisional, dan membatasi izin swalayan beserta jam bukanya.
"Agar pembeli merasa nyaman, makanya sekarang kami lakukan pembangunan pasar baru, maupun renovasi pasar lama secara besar-besaran. Pola jual belinya memang masih tradisional, tapi kenyamanannya tidak kalah dengan swalayan," ujarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013