Padang Aro (Antara Bali) - Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar mengingatkan
masyarakat agar memilih wakil rakyat yang aspiratif dalam Pemilihan Umum
2014.
"Wakil rakyat yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik pusat maupun daerah harus memiliki pemikiran yang membangun dan bisa menyampaikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus memilih wakilnya yang aspratif," kata Patrialis di Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Jumat.
Dia menjelaskan, seorang wakil rakyat adalah orang terpilih yang akan merumuskan undang-undang.
"Jika mereka tidak aspiratif dan pemikirannya hanya untuk kepentingan golongan maka negara ini bisa hancur," kata dia.
Menurut dia, untuk membuat dan merumuskan undang-undang tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, melainkan membutuhkan orang-orang berpikir positif dan berpihak kepada rakyat.
Dia meminta masyarakat tak mengandalkan baliho, poster, dan lainnya, apalagi politik uang.
"Masyarakat juga jangan mempercayai politik uang yang dijanjikan oleh para calon wakil rakyat karena mereka belum tentu mempunyai pemikiran yang membangun," kata dia. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Wakil rakyat yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik pusat maupun daerah harus memiliki pemikiran yang membangun dan bisa menyampaikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu masyarakat harus memilih wakilnya yang aspratif," kata Patrialis di Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Jumat.
Dia menjelaskan, seorang wakil rakyat adalah orang terpilih yang akan merumuskan undang-undang.
"Jika mereka tidak aspiratif dan pemikirannya hanya untuk kepentingan golongan maka negara ini bisa hancur," kata dia.
Menurut dia, untuk membuat dan merumuskan undang-undang tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, melainkan membutuhkan orang-orang berpikir positif dan berpihak kepada rakyat.
Dia meminta masyarakat tak mengandalkan baliho, poster, dan lainnya, apalagi politik uang.
"Masyarakat juga jangan mempercayai politik uang yang dijanjikan oleh para calon wakil rakyat karena mereka belum tentu mempunyai pemikiran yang membangun," kata dia. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013