Bengkulu (Antara Bali) - Sejumlah pengunjung mengharapkan pemerintah menambah lampu yang menerangi Benteng Marlborough dan sekitarnya, sehingga suasana objek wisata bersejarah itu tidak gelap pada malam hari.
"Saya baru kali pertama malam hari mengunjungi benteng itu untuk melihat suasananya, apalagi informasinya ramai dikunjungi warga," kata Ny Hartina, warga asal Baturaja Provinsi Sumatera Selatan yang baru setahun menetap di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyatakan, banyak pengunjung terutama muda-mudi, namun mereka lebih suka berada di tempat yang dekat pantai, namun di sana suasananya gelap karena tidak tersedia lampu penerangan yang memadai.
"Kondisi seperti itu potensial terjadi kerawanan sosial dan ancaman kriminalitas," kata dia lagi.
Warga Kota Bengkulu lainnya, Cindy mengatakan, ia sering datang ke benteng peninggalan Inggris tersebut saat malam meskipun hanya di kawasan sekitarnya.
"Ini salah satu tempat berkumpul terutama muda-mudi saat menjelang buka puasa, malam atau pun setelah sahur. Sayangnya lampu kurang banyak untuk meneranginya. Kami berharap pemerintah lewat Pak Gubernur atau Pak Wali Kota bisa memperhatikan ini," katanya.
Pada lokasi sekitar objek wisata terkenal di Bengkulu itu, lampu penerangan yang tersedia hanya pada bagian depan benteng, sedangkan di jalan melingkar dekat pantai suasananya masih agak terang karena keberadaan pedagang makanan menggunakan tenda dan gerobak. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya baru kali pertama malam hari mengunjungi benteng itu untuk melihat suasananya, apalagi informasinya ramai dikunjungi warga," kata Ny Hartina, warga asal Baturaja Provinsi Sumatera Selatan yang baru setahun menetap di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyatakan, banyak pengunjung terutama muda-mudi, namun mereka lebih suka berada di tempat yang dekat pantai, namun di sana suasananya gelap karena tidak tersedia lampu penerangan yang memadai.
"Kondisi seperti itu potensial terjadi kerawanan sosial dan ancaman kriminalitas," kata dia lagi.
Warga Kota Bengkulu lainnya, Cindy mengatakan, ia sering datang ke benteng peninggalan Inggris tersebut saat malam meskipun hanya di kawasan sekitarnya.
"Ini salah satu tempat berkumpul terutama muda-mudi saat menjelang buka puasa, malam atau pun setelah sahur. Sayangnya lampu kurang banyak untuk meneranginya. Kami berharap pemerintah lewat Pak Gubernur atau Pak Wali Kota bisa memperhatikan ini," katanya.
Pada lokasi sekitar objek wisata terkenal di Bengkulu itu, lampu penerangan yang tersedia hanya pada bagian depan benteng, sedangkan di jalan melingkar dekat pantai suasananya masih agak terang karena keberadaan pedagang makanan menggunakan tenda dan gerobak. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013