Jakarta (Antara Bali) - Pakar etika politik Franz Magnis Suseno mengatakan Pancasila dicetuskan sebagai solusi dalam menghadapi berbagai masalah bangsa yang tersirat dalam lima sila di dalamnya, katanya dalam diskusi "Membumikan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa" di Jakarta, Senin.
"Pancasila dicetuskan Bung Karno untuk memecahkan masalah, terkait apakah Indonesia mau menjadi negara agama atau nasionalis sekuler, pada saat itu," kata Romo Franz dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Guru Besar Ilmu Filsafat di STF Driyarkara itu juga mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa Pancasila lebih dari sekedar ideologi bangsa, melainkan unsur kunci bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
"Pancasila mengatakan bahwa Indonesia itu adalah negara semua warganya. Indonesia menjadi milik semua rakyat, tak terkecuali kaum minoritas," jelasnya.
Sementara itu, lima sila yang tersurat dalam Pancasila adalah tujuan bangsa Indonesia sebagai negara yang mempersatukan keberagaman di dalamnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMKRI Lodovikus Dandung mengatakan bahwa sistem demokrasi di Tanah Air masih belum berjalan optimal mengingat kesejahteraan rakyat masih belum sepenuhnya tercapai. (*/WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pancasila dicetuskan Bung Karno untuk memecahkan masalah, terkait apakah Indonesia mau menjadi negara agama atau nasionalis sekuler, pada saat itu," kata Romo Franz dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Guru Besar Ilmu Filsafat di STF Driyarkara itu juga mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa Pancasila lebih dari sekedar ideologi bangsa, melainkan unsur kunci bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
"Pancasila mengatakan bahwa Indonesia itu adalah negara semua warganya. Indonesia menjadi milik semua rakyat, tak terkecuali kaum minoritas," jelasnya.
Sementara itu, lima sila yang tersurat dalam Pancasila adalah tujuan bangsa Indonesia sebagai negara yang mempersatukan keberagaman di dalamnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMKRI Lodovikus Dandung mengatakan bahwa sistem demokrasi di Tanah Air masih belum berjalan optimal mengingat kesejahteraan rakyat masih belum sepenuhnya tercapai. (*/WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013