Ambon (Antara Bali) - Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah sebenarnya merupakan alternatif terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak.
"Risiko kematian ibu akibat terlalu rapat usia kehamilannya bisa dicegah dengan mengikuti program KB yang mewajibkan cukup dua anak karena jarak kelahiran yang berjauhan," kata Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi di Ambon, Senin.
Menurut Nafsiah, ada tiga penyebab utama kematian ibu dan anak yakni pendarahan, tekanan darah tinggi waktu hamil, dan infeksi.
Pendarahan biasanya didapati pada ibu-ibu yang disebut Empat Terlalu (4T), yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat kehamilan, dan terlalu banyak anaknya.
"Usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, maka risiko pendarahannya sangat tinggi. Begitu juga makin rapat waktu kehamilan membuat rahim ibu belum pulih sudah hamil kembali sehingga risiko pendarahan meningkat," katanya. (ADT/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Risiko kematian ibu akibat terlalu rapat usia kehamilannya bisa dicegah dengan mengikuti program KB yang mewajibkan cukup dua anak karena jarak kelahiran yang berjauhan," kata Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi di Ambon, Senin.
Menurut Nafsiah, ada tiga penyebab utama kematian ibu dan anak yakni pendarahan, tekanan darah tinggi waktu hamil, dan infeksi.
Pendarahan biasanya didapati pada ibu-ibu yang disebut Empat Terlalu (4T), yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat kehamilan, dan terlalu banyak anaknya.
"Usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, maka risiko pendarahannya sangat tinggi. Begitu juga makin rapat waktu kehamilan membuat rahim ibu belum pulih sudah hamil kembali sehingga risiko pendarahan meningkat," katanya. (ADT/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013