Denpasar (Antara Bali) - Pakar lingkungan hidup dari India Prof Nandhita Krishna mengemukakan, anjing piaraan dapat membantu upaya penyembuhan anak-anak penderita autis.
"Anak-anak penderita autis umur tujuh sampai delapan tahun yang belum bisa bicara, dengan sentuhan pendidikan menggunakan anjing kesayangan itu mulai belajar berbicara," katanya dalam seminar Kesejahteraan Hewan Menurut Agama Hindu di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, proses pendidikan yang spesial menggunakan anjing terhadap penderita autis di banyak negara membuahkan hasil.
"Anjing mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama Hindu. Menurut kitab Hindu, hewan digambarkan sebagai sahabat setia para dewa dan guru bagi manusia," ujar Nandhita Krishna.
Dengan perannya yang penting ini, penganut agama Hindu diajarkan untuk menjaga hewannya, khususnya anjing dengan baik, sekaligus melindungi hewan merupakan perbuatan baik (karma).
Penanganan autisme memang membutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam pelaksaannya karena sifatnya yang individual.
Penanganan anak penderita autisme itu merupakan sebuah perjalanan panjang dan diharapkan agar para orang tua tidak berhenti pada ketidakmampuan anak saja, tetapi harus juga berupaya menggali bakat serta potensi yang dimiliki.
Demikian pula memberikan terapi sesuai dengan masalah yang dialami misalnya terapi wicara untuk masalah komunikasi, terapi perilaku untuk masalah perhatian dan terapi okupasi untuk permasalahan perkembangan motorik. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Anak-anak penderita autis umur tujuh sampai delapan tahun yang belum bisa bicara, dengan sentuhan pendidikan menggunakan anjing kesayangan itu mulai belajar berbicara," katanya dalam seminar Kesejahteraan Hewan Menurut Agama Hindu di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, proses pendidikan yang spesial menggunakan anjing terhadap penderita autis di banyak negara membuahkan hasil.
"Anjing mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama Hindu. Menurut kitab Hindu, hewan digambarkan sebagai sahabat setia para dewa dan guru bagi manusia," ujar Nandhita Krishna.
Dengan perannya yang penting ini, penganut agama Hindu diajarkan untuk menjaga hewannya, khususnya anjing dengan baik, sekaligus melindungi hewan merupakan perbuatan baik (karma).
Penanganan autisme memang membutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam pelaksaannya karena sifatnya yang individual.
Penanganan anak penderita autisme itu merupakan sebuah perjalanan panjang dan diharapkan agar para orang tua tidak berhenti pada ketidakmampuan anak saja, tetapi harus juga berupaya menggali bakat serta potensi yang dimiliki.
Demikian pula memberikan terapi sesuai dengan masalah yang dialami misalnya terapi wicara untuk masalah komunikasi, terapi perilaku untuk masalah perhatian dan terapi okupasi untuk permasalahan perkembangan motorik. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013