Lima tim mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (Instiki) Bali berhasil meraih prestasi nasional pada ajang Innovillage 2024.
Dosen Instiki I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, salah satu pembimbing di Denpasar, Jumat, mengatakan perolehan mahasiswa ini menjadikan Instiki sebagai satu-satunya kampus swasta di Bali yang lolos dengan proposal terbanyak.
Ia menjelaskan Innovillage 2024 sendiri mengusung tema Keberlanjutan Inovasi untuk Membangun Negeri, dengan tujuan kegiatan ingin mendorong mahasiswa untuk menciptakan solusi nyata berbasis teknologi digital guna menjawab berbagai tantangan sosial sekaligus mewujudkan pengabdian pada masyarakat.
“Melalui kompetisi ini, para mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang berkelanjutan, kreatif, dan aplikatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Desnanjaya.
Tahun ini Innovillage sendiri berhasil menarik antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa di seluruh penjuru tanah air.
Sebanyak 2.145 mahasiswa turut serta dengan mengajukan 719 proposal yang datang dari 136 perguruan tinggi yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dengan persaingan yang sangat ketat dan melibatkan berbagai inovasi unggulan, lima tim mahasiswa Instiki Bali akhirnya berhasil meraih prestasi sebagai Top 165 Social Project.
Desnanjaya sendiri yang selaku dosen pembimbing tiga tim mahasiswa merasa bangga atas prestasi ini, ini membuktikan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang kuat dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.
“Mahasiswa kami tidak hanya mampu menciptakan solusi kreatif, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk membawa perubahan yang berarti, semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika Instiki untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Innovillage 2024 juga dianggap sebagai ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif terutama kontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Ia berharap agar tim yang berhasil lolos proposal di ajang tersebut dapat terus mengembangkan ide-ide inovatif serta mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.
Adapun daftar kelima tim mahasiswa yang meraih prestasi adalah Tim Semarajaya yang terdiri dari Peter Enlarga Lauda, I Wayan Andre Susila, Mahesa Rama Aditya, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.
Judul inovasi mereka adalah LASTRI: Peningkatan Kesejahteraan UMKM Perempuan Kelompok Pembudidaya Ikan Lele melalui Integrasi Teknologi Pengasapan Resirkulasi Tertutup dengan Sistem IoT dan Renewable Energy masuk dalam kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Selanjutnya Tim Dryfitech terdiri dari I Gede Mardiana Putra, I Gusti Ngurah Tsaita Jockey Suputra, Dewa Made Candra Andrika Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T
Judul inovasi mereka Keberlanjutan dalam Peningkatan Teknologi IoT dan Mengangkat Kesejahteraan Kelompok Nelayan Wanita Akshadha Segara Putri Desa Seraya Timur masuk kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Selanjutnya Tim Navilatech terdiri dari I Nyoman Swandita, I Wayan Wiryanata, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.
Judul inovasi Sistem Keselamatan Nelayan Berbasis IoT Pada Kelompok Nelayan Wisnu Rejeki masuk dalam kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Lalu Tim Sangening terdiri dari Pande I Wayan Angga Putra, I Made Agus Wiswanegara, dan Ni Made Nelia Adnyani, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.PD.
Judul inovasi mereka INTERACT: Media Pembelajaran Simultaneous Transcription menggunakan Automatic Speech Recognition (ASR) Berbasis Animasi Karakter Bahasa Isyarat untuk Mendukung Pembelajaran Inklusif Anak Tuna Rungu, yang masuk kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama.
Dan terakhir Tim Saltmate terdiri dari Aditya Novandi, I Putu Gede Pradnya Nata, dan I Kadek Krisna Dwipayana Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.
Adapun judul inovasinya Inovasi Sistem Monitoring IoT dengan Energi Terbarukan untuk Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Garam pada Koperasi MPIG Garam Amed yang masuk kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Dosen Instiki I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, salah satu pembimbing di Denpasar, Jumat, mengatakan perolehan mahasiswa ini menjadikan Instiki sebagai satu-satunya kampus swasta di Bali yang lolos dengan proposal terbanyak.
Ia menjelaskan Innovillage 2024 sendiri mengusung tema Keberlanjutan Inovasi untuk Membangun Negeri, dengan tujuan kegiatan ingin mendorong mahasiswa untuk menciptakan solusi nyata berbasis teknologi digital guna menjawab berbagai tantangan sosial sekaligus mewujudkan pengabdian pada masyarakat.
“Melalui kompetisi ini, para mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang berkelanjutan, kreatif, dan aplikatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Desnanjaya.
Tahun ini Innovillage sendiri berhasil menarik antusiasme tinggi dari kalangan mahasiswa di seluruh penjuru tanah air.
Sebanyak 2.145 mahasiswa turut serta dengan mengajukan 719 proposal yang datang dari 136 perguruan tinggi yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dengan persaingan yang sangat ketat dan melibatkan berbagai inovasi unggulan, lima tim mahasiswa Instiki Bali akhirnya berhasil meraih prestasi sebagai Top 165 Social Project.
Desnanjaya sendiri yang selaku dosen pembimbing tiga tim mahasiswa merasa bangga atas prestasi ini, ini membuktikan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang kuat dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.
“Mahasiswa kami tidak hanya mampu menciptakan solusi kreatif, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk membawa perubahan yang berarti, semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika Instiki untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Innovillage 2024 juga dianggap sebagai ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif terutama kontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Ia berharap agar tim yang berhasil lolos proposal di ajang tersebut dapat terus mengembangkan ide-ide inovatif serta mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.
Adapun daftar kelima tim mahasiswa yang meraih prestasi adalah Tim Semarajaya yang terdiri dari Peter Enlarga Lauda, I Wayan Andre Susila, Mahesa Rama Aditya, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.
Judul inovasi mereka adalah LASTRI: Peningkatan Kesejahteraan UMKM Perempuan Kelompok Pembudidaya Ikan Lele melalui Integrasi Teknologi Pengasapan Resirkulasi Tertutup dengan Sistem IoT dan Renewable Energy masuk dalam kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Selanjutnya Tim Dryfitech terdiri dari I Gede Mardiana Putra, I Gusti Ngurah Tsaita Jockey Suputra, Dewa Made Candra Andrika Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T
Judul inovasi mereka Keberlanjutan dalam Peningkatan Teknologi IoT dan Mengangkat Kesejahteraan Kelompok Nelayan Wanita Akshadha Segara Putri Desa Seraya Timur masuk kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Selanjutnya Tim Navilatech terdiri dari I Nyoman Swandita, I Wayan Wiryanata, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.
Judul inovasi Sistem Keselamatan Nelayan Berbasis IoT Pada Kelompok Nelayan Wisnu Rejeki masuk dalam kategori Dampak Sosial Berkelanjutan.
Lalu Tim Sangening terdiri dari Pande I Wayan Angga Putra, I Made Agus Wiswanegara, dan Ni Made Nelia Adnyani, dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.PD.
Judul inovasi mereka INTERACT: Media Pembelajaran Simultaneous Transcription menggunakan Automatic Speech Recognition (ASR) Berbasis Animasi Karakter Bahasa Isyarat untuk Mendukung Pembelajaran Inklusif Anak Tuna Rungu, yang masuk kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama.
Dan terakhir Tim Saltmate terdiri dari Aditya Novandi, I Putu Gede Pradnya Nata, dan I Kadek Krisna Dwipayana Putra, serta anggota lainnya dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T.
Adapun judul inovasinya Inovasi Sistem Monitoring IoT dengan Energi Terbarukan untuk Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Garam pada Koperasi MPIG Garam Amed yang masuk kategori Inovasi untuk Menciptakan Nilai Bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024