"Lima program prioritas kami adalah perluasan akses pendidikan berkeadilan dan bermutu, penguatan mutu dan relevansi program, diversifikasi sumber pendapatan, peningkatan budaya prestasi, dan penguatan tata kelola berbasis digital," kata Rektor Undiksha Prof I Wayan Lasmawan pada diskusi terpumpun di Rektorat Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Buleleng, Bali, Kamis.
Menurut dia, Undiksha terus bergerak maju dan paling dekat menyiapkan program pada 2026 mendatang yang tidak hanya membahas arah pengembangan universitas, tetapi juga penetapan alokasi anggaran untuk pelaksanaan program prioritas.
Lasmawan menegaskan fokus pengembangan Undiksha pada tahun 2026 adalah membangun fondasi yang kokoh guna mendukung transformasi kelembagaan.
Transformasi ini mencakup langkah nyata status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) serta mewujudkan implementasi International Reputable University in Education and Leadership (IRUEL) secara nyata.
"Undiksha harus mampu mengoptimalkan berbagai modal yang dimiliki, baik modal manusia, pengetahuan, informasi, keuangan, maupun modal organisasi untuk menciptakan inovasi berkelanjutan. Langkah ini akan berdampak signifikan bagi percepatan pencapaian visi dan misi universitas secara terukur dan akuntabel,” ujar Lasmawan.
Terkait lima program utama, Undiksha menargetkan peningkatan akses bagi mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk diploma, sarjana, dan pascasarjana. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan bermutu.
"Fokus diberikan pada peningkatan kualitas pembelajaran dan penyediaan fasilitas yang memadai di seluruh unit kelembagaan. Hal ini untuk menjamin relevansi program dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja," kata dia.
"Kami juga berupaya menguatkan budaya organisasi yang berorientasi pada prestasi dengan penerapan SOP yang transparan dan sistem pengukuran kinerja yang akuntabel di semua tingkat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi sivitas akademika, termasuk mahasiswa," ujarnya.
Pada aspek tata kelola, kampus pendidikan terbesar di Indonesia bagian timur tersebut berupaya mewujudkan manajemen yang partisipatif, transparan, dan akuntabel menjadi prioritas melalui implementasi layanan berbasis digital. Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi perubahan status kelembagaan menjadi PTNBH.
Lasmawan menegaskan bahwa kelima sasaran strategis tersebut harus tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan program di seluruh fakultas, pascasarjana, lembaga, serta unit pendukung lainnya. Setiap unit kerja diharapkan mampu merancang program kerja yang mendukung visi universitas, disertai dengan alokasi anggaran yang tepat dan berorientasi pada hasil.
Baca juga: Kominfosanti-Undiksha Singaraja audit 44 aplikasi layanan publik
Baca juga: Undiksha Singaraja kerja sama dengan universitas Prancis
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024