Denpasar (Antara Bali) - Puluhan wartawan di Bali menggelar doa bersama di Jalan Cokroaminoto, Denpasar, Sabtu sore, untuk mengenang setahun kematian AA Narendra Prabangsa, wartawan Radar Bali yang tewas dibunuh pada 11 Februari 2010,

"Ini momentum bagi kita semua para jurnalis di Bali, meski almarhum secara administratif merupakan wartawan kami, namun menjadi bagian dari jurnalis umumnya yang akan terus memperjuangkan kebenaran universal," kata Direktur Radar Bali Justin Herman saat memberi sambutan dalam acara yang dihadiri sejumlah jurnalis dan aktivis LSM Bali ini.

Baik wartawan maupun kolega almarhum juga diberi kesempatan bicara untuk menyampaikan cerita atau kenangan semasa bersama almarhum.

Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya misalnya mengatakan sering bersama almarhum dalam menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat.

Namun, ia juga mengakui akibat tulisan-tulisan almarhum, membuat dirinya harus bersitegang gara-gara pemberitaan keras ketika anggota DPRD Bali bepergian ke luar negeri.

"Almarhum bilang, karena saya telah melanggar komitmen untuk tidak pergi ke luar negeri dengan uang rakyat, sehingga terpaksa dia tulis," kata Arjaya.

Saat paginya rombongan DPRD Bali berangkat ke China, besoknya ditulis besar-besar soal kepergian para anggota dewan ke luar negeri. Akibatnya, Arjaya terus terlibat ketegangan dengan Prabangsa lewat telepon karena pemberitaan itu.

Sementara Kabid Humas Polda Bali Kmmbes Pol Gede Sugianyar juga memberikan sambutan.

Ia bercerita saat dirinya baru saja bertugas di Bali, langsung "dihadiahi" kasus pembunuhan Prabangsa.

"Kasus ini menjadi pembelajaran kita bersama tentang risiko profesi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, kami bertekad untuk mengawal kasus ini dengan mengungkap pelakunya," kata mantan Kapolresta Balikpapan ini.

Sugianyar mengatakan polisi dapat menangkap para pelaku dan akhirnya mereka dihukum seadil-adilnya.

Acara doa bersama dipimpin I Gusti Ngurah Mendra dari PHDI Bali yang mengajak para hadirin untuk mendoakan almarhum Prabangsa agar diterima disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketegaran dalam menghadapi cobaan berat ini.

Dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh jurnalis Bali maupun dari berbagai organisasi kewartawanan seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Juga hadir mantan wartawan yang kini menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha, istri almarhum Sagung Prihantini dan kedua anaknya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010