Denpasar (Antara Bali) - Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Drs Samsudin mengatakan, pemuda Indonesia dalam dasa warsa ini mengalami degradasi moral, sehingga perlu ada perhatian khusus agar kembali pada jati diri bangsa.
"Kita perlu berupaya melakukan perbaikan, termasuk juga melakukan peningkatan pengetahuan dalam menghadapi era globalisasi di bidang kemutahiran ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Samsudin di Denpasar, Kamis.
Usai pembukaan "The National Leadership Training for High School Student", ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pelatihan terhadap generasi muda agar mampu menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari luar, termasuk yang mereka peroleh dari internet.
"Kami telah memiliki sejumlah program untuk generasi muda dalam upaya memfilter budaya asing yang didapat dari menjelajahi dunia lewat internet," katanya.
Ia mengatakan, program pelatihan itu disalurkan melalui sekolah maupun lembaga yang konsen terhadap pemuda.
"Program ini kami lakukan tidak saja di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah lain," katanya.
Dikatakan, pihaknya sangat mendukung pelatihan kepemimpinan bagi pembina maupun ketua organisasi intra-sekolah (Osis), karena dari pengurus organisasi tersebut diharapkan bisa menularkan hal-hal yang baik kepada siswa lainnya.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena pengurus Osis yang diberi pengetahuan itu diharapkan mampu menularkan kepada siswa di lingkungan sekolah mereka masing-masing," katanya.
Kusmayudi, ketua panitia penyelenggara pelatihan kepemimpinan bagi pembina dan pengurus Osis tingkat SMA/SMK itu menyebutkan, pelatihan diikuti sejumlah sekolah dari berbagai kota di Indonesia.
"Peserta pelatihan kali ini sebanyak 80 orang yang terdiri atas guru pembina dan pengurus Osis SMA/SMK," ucapnya.
Ia mengatakan, pelatihan seperti ini dilakukan setiap tahun, dengan mendatangkan narasumber dari berbagai profesi.
Peserta yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, kemudian mampu mengimplementasikan di sekolahnya masing-masing.
"Kami berharap guru pembina dan pengurus Osis, untuk selanjutnya dapat memberikan pelatihan semacam ini di sekolahnya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kita perlu berupaya melakukan perbaikan, termasuk juga melakukan peningkatan pengetahuan dalam menghadapi era globalisasi di bidang kemutahiran ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Samsudin di Denpasar, Kamis.
Usai pembukaan "The National Leadership Training for High School Student", ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pelatihan terhadap generasi muda agar mampu menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari luar, termasuk yang mereka peroleh dari internet.
"Kami telah memiliki sejumlah program untuk generasi muda dalam upaya memfilter budaya asing yang didapat dari menjelajahi dunia lewat internet," katanya.
Ia mengatakan, program pelatihan itu disalurkan melalui sekolah maupun lembaga yang konsen terhadap pemuda.
"Program ini kami lakukan tidak saja di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah lain," katanya.
Dikatakan, pihaknya sangat mendukung pelatihan kepemimpinan bagi pembina maupun ketua organisasi intra-sekolah (Osis), karena dari pengurus organisasi tersebut diharapkan bisa menularkan hal-hal yang baik kepada siswa lainnya.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena pengurus Osis yang diberi pengetahuan itu diharapkan mampu menularkan kepada siswa di lingkungan sekolah mereka masing-masing," katanya.
Kusmayudi, ketua panitia penyelenggara pelatihan kepemimpinan bagi pembina dan pengurus Osis tingkat SMA/SMK itu menyebutkan, pelatihan diikuti sejumlah sekolah dari berbagai kota di Indonesia.
"Peserta pelatihan kali ini sebanyak 80 orang yang terdiri atas guru pembina dan pengurus Osis SMA/SMK," ucapnya.
Ia mengatakan, pelatihan seperti ini dilakukan setiap tahun, dengan mendatangkan narasumber dari berbagai profesi.
Peserta yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, kemudian mampu mengimplementasikan di sekolahnya masing-masing.
"Kami berharap guru pembina dan pengurus Osis, untuk selanjutnya dapat memberikan pelatihan semacam ini di sekolahnya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010