Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melibatkan sebanyak 45 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam pasar murah untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
“Pasar murah itu menjadi salah satu bentuk harmonisasi peningkatan akses keuangan dengan kearifan lokal Bali serta pemanfaatan produk UMKM Bali,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Senin.
Ada pun pelaku UMKM tersebut adalah binaan OJK, lembaga jasa keuangan (LJK) dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang membuka lapak pasar murah dadakan di Area Barat Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.
Pasar murah bertajuk Pekenan (pasar) Galungan dan Kuningan itu dilaksanakan regulator lembaga jasa keuangan itu bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK), Pemerintah Provinsi Bali dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Bali.
“Ke depan kami harap dapat terus berkembang sehingga melibatkan lebih banyak UMKM dan menjangkau masyarakat lebih luas,” katanya.
Ada pun produk yang dijual kepada masyarakat tersebut adalah sejumlah kebutuhan untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan di antaranya buah-buahan dan kebutuhan pokok.
Kemudian, jajan pasar, busana, dupa, perhiasan hingga perlengkapan upacara keagamaan.
Harga yang dijual bervariasi di antaranya untuk jeruk per kilogram paling murah Rp10 ribu dan beberapa produk lain dengan harga lebih murah sekitar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu dibandingkan harga pasaran.
Masyarakat yang saat itu sedang berolahraga atau sedang melintas di kawasan Renon Denpasar kemudian singgah untuk berbelanja.
“Saya beli cabai di sini dapat Rp5 ribu kalau di pasaran itu Rp10 ribu. Saya juga beli jajan kering untuk Galungan harganya Rp10 ribu isi 25 biji, kalau di pasaran itu bisa Rp20 ribu sampai 25 ribu,” kata pembeli, Dayu Puspa.
Konsumen lainnya, Nia Rahayu juga tidak ketinggalan berbelanja di pasar dadakan itu dengan membeli jeruk santang untuk kebutuhan menjelang Hari Raya Galungan yang dibeli Rp55 ribu per kilogram.
“Kalau di pasaran itu per kilogramnya lebih dari Rp60 ribu,” katanya.
Hari Raya Galungan dan Kuningan jatuh setiap 210 hari sekali sebagai hari besar Agama Hindu yang jatuh pada 24-26 September 2024 dengan puncak Galungan pada Rabu (25/9) dan Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelah Galungan atau pada 5 Oktober 2024.
Baca juga: DKPP Buleleng adakan pasar murah jelang Galungan
Baca juga: Pemprov Bali catat stok babi capai 65 ribu ekor jelang Galungan
Baca juga: TPID turunkan 10 persen harga bahan pokok di pasar Galungan-Kuningan
Baca juga: Pemkab Tabanan adakan pasar murah jelang Galungan dan Kuningan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024