Negara (Antara Bali) - Masyarakat Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana yang ditetapkan sebagai kawasan inti program minapolitan, sebagian besar masih belum paham soal program ini.

"Masyarakat sebagai obyek program tersebut, semestinya dilibatkan sejak awal dalam proses perencanaan, karena mereka yang akan merasakan dampak negatif maupun positifnya. Tapi saya lihat, pemerintah masih jalan sendiri soal program ini," kata M. Sauki, salah seorang intelektual muda Desa Pengambengan, Kamis.

Sauki, yang menjadi dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta ini mengaku, saat pulang kampung dirinya beberapa kali melakukan observasi seputar minapolitan.

"Terakhir kali saya satu minggu melakukan observasi pemahaman masyarakat terkait program tersebut, ternyata masih banyak yang tidak paham, bahkan juga tidak tahu sama sekali," ujarnya.

Kepala Bagian Humas Dan Protokol Jembrana, Suherman saat dikonfirmasi mengakui, sosialisasi program minapolitan memang belum sepenuhnya dilakukan.

Ia mengatakan, Pemkab Jembrana masih membuat detail rancangan kawasan tersebut, dan akan disosialisasikan setelah selesai.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013