Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, menyampaikan capaian akses air minum kepada Tim Self Assessment Penghargaan Penyelenggaraan Akses Air Minum Aman yang terdiri dari lintas kementerian, di Kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Sewakadarma, Kamis.
 
Kepada tim asesmen, Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana yang didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan penyelenggaraan dan pengelolaan sistem penyedia air minum Tirta Sewakadarma sudah berjalan selama 27 tahun.
 
"Selama 27 tahun pelayanan dengan cakupan 4 wilayah kecamatan dengan jumlah pelanggan 90.126 dan cakupan 51,83 persen, sesuai hasil audit BPKP Provinsi Bali," ujar Alit Wiradana.
 
Dia menjelaskan produksi air minum Tirta Sewakadarma setiap tahun rata-rata 39.961.479 M3.
 
Air tersebut bersumber dari IPA Belusung, IPA Waribang, dan sumur bor, serta kerja sama regional pengaliran air dari SPAM Regional Penet dan Petanu yang dikelola oleh UPT PAM Provinsi Bali.

Baca juga: Pemkot Denpasar percepat revitalisasi sistem distribusi air minum lewat KPBU
 
Untuk pengamanan air minum, Perumda Tirta Sewakadarma telah menyusun Rencana Pengaman Air Minum (RPAM) yang telah ditetapkan pada 1 Agustus 2024, dan terakhir direvisi pada 27 Desember 2023 menjadi modul Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM).
 
Saat ini, katanya lagi, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma tengah menyusun pra-studi kelayakan (pra-FS) yang didanai oleh Kementerian Keuangan.
 
Penyusunan itu mencakup beberapa aspek penting, seperti real demand survey, penyusunan rencana bisnis (business plan), serta persiapan transaksi yang dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2025.
 
Selain itu, Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma juga menjalin kerja sama dengan K-Water Korea dalam rangka pembentukan District Metered Area (DMA), upaya penurunan tingkat kebocoran air (Non-Revenue Water/NRW), dan optimalisasi pengaliran air dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Penet.
 
Kolaborasi itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kebocoran jaringan.
 
"Kehadiran tim penilai ini diharapkan mampu memberikan masukan yang konstruktif bagi peningkatan kualitas layanan air bersih, serta mendukung visi Denpasar sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Sekda Alit Wiradana.
 
Perwakilan Tim Lapangan Self Assessment Penghargaan Penyelenggaraan Akses Air Minum Aman dari Direktur Jenderal Air Minum, Kementerian PUPR Juliana Lestari menyampaikan Kota Denpasar menjadi salah satu daerah dalam penilaian penghargaan akses air minum.

Baca juga: Cukup minum air bisa menunda penuaan dan penyakit kronis
 
"Penghargaan ini dalam rangka Hari Habitat dan Hari Kota Dunia Tahun 2024, sebagai penghargaan kinerja dan komitmen pemda yang telah berupaya menyediakan akses air minum aman bagi masyarakat," ujarnya.
 
Dia mengatakan kunjungan lapangan ini memverifikasi implementasi K3 yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dan tekanan air pelanggan.
 
Di samping itu, memverifikasi pelaksanaan RPAM, hingga sinkronisasi dukungan pemda terhadap pencapaian air minum aman.
 
"Dari penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi setiap daerah untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan air minum sesuai prinsip K3," ujarnya pula.
 
Adapun Tim Self Assessment Penghargaan Penyelenggaraan Akses Air Minum Aman bertugas untuk menilai dan mengkaji penyelenggaraan akses air minum aman di Denpasar sebagai bagian dari evaluasi program nasional.
 
Pelaksanaan kunjungan tim ini juga melaksanakan diskusi bersama Sekda Alit Wiradana dan didampingi Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Ida Bagus Gede Arsana.

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024