General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan memastikan bandara tetap beroperasi normal meskipun sebagian besar karyawan melakukan aksi mogok kerja sejak pagi tadi.
“Operasional bandara tetap berjalan normal seperti biasa, serta tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara,” katanya di Kabupaten Badung, Senin.
Diketahui aksi mogok kerja dilakukan oleh sejumlah karyawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berada di bawah naungan Angkasa Pura Supports (APS), dimana setiap pergantian shift kerja sebanyak 250 orang tidak akan datang ke unitnya untuk bekerja, melainkan mengikuti aksi mogok di area parkir sepeda motor bandara.
Handy mengatakan sejauh ini kondisi pelayanan di bandara dapat terkendali dengan memaksimalkan karyawan organik dari bandara yang secara rata-rata perbandingan jumlahnya 1:2 dengan tenaga kerja dari APS.
Pihak bandara mengaku sudah mendapat surat rencana melakukan mogok kerja sebelumnya, sehingga dapat mengatur strategi. “Yang utama bandara tidak boleh tutup, tidak boleh terganggu. Syukurnya, pagi ini atas dukungan berbagai pihak semua bisa berjalan, operasional berjalan dengan normal dengan saat ini diisi oleh pegawai organik dan pegawai lainnya yang tidak ikut aksi,” ujarnya.
Handy juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan mitranya yaitu APS yang berjanji akan bertanggung jawab.
Ia mengingatkan bandara adalah objek vital yang harus selalu memberikan layanan optimal, sehingga diharapkan mitranya selaku penyedia tenaga kerja segera menemukan solusi.
“Respon mereka mau bertanggung jawab, mereka berusaha memastikan untuk memenuhi. Saya belum tahu tiga hari ke depan, karena harusnya ditanya ke Angkasa Pura Supports,“ kata Handy.
Sementara itu Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri APS Made Dodik Satriawan mengatakan aksi ratusan karyawan ini untuk menuntut penghapusan kata project dalam Surat Keputusan Pegawai Tetap Project yang membuat status mereka abu-abu.
Langkah mogok kerja ini diyakini sebagai cara paling profesional dan jumlah 250 karyawan yang absen dari tugasnya dipastikan akan berdampak ke layanan.
“Nanti kita lihat perkembangannya, pergerakan bisa kita lihat, terutama di terminal internasional yang padat banget pergerakannya mulai siang. Kalau pagi masih bisa mereka kendalikan,” ujarnya.
Serikat pekerja berharap hilangnya sebagian besar tenaga di dalam bandara baik dari unsur aviation security, customer service, dan unit lainnya, selama tiga hari dapat membuat penyedia jasa melirik dan mengabulkan tuntutan mereka.
Baca juga: Ratusan pegawai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mogok kerja tiga hari
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Operasional bandara tetap berjalan normal seperti biasa, serta tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara,” katanya di Kabupaten Badung, Senin.
Diketahui aksi mogok kerja dilakukan oleh sejumlah karyawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berada di bawah naungan Angkasa Pura Supports (APS), dimana setiap pergantian shift kerja sebanyak 250 orang tidak akan datang ke unitnya untuk bekerja, melainkan mengikuti aksi mogok di area parkir sepeda motor bandara.
Handy mengatakan sejauh ini kondisi pelayanan di bandara dapat terkendali dengan memaksimalkan karyawan organik dari bandara yang secara rata-rata perbandingan jumlahnya 1:2 dengan tenaga kerja dari APS.
Pihak bandara mengaku sudah mendapat surat rencana melakukan mogok kerja sebelumnya, sehingga dapat mengatur strategi. “Yang utama bandara tidak boleh tutup, tidak boleh terganggu. Syukurnya, pagi ini atas dukungan berbagai pihak semua bisa berjalan, operasional berjalan dengan normal dengan saat ini diisi oleh pegawai organik dan pegawai lainnya yang tidak ikut aksi,” ujarnya.
Handy juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan mitranya yaitu APS yang berjanji akan bertanggung jawab.
Ia mengingatkan bandara adalah objek vital yang harus selalu memberikan layanan optimal, sehingga diharapkan mitranya selaku penyedia tenaga kerja segera menemukan solusi.
“Respon mereka mau bertanggung jawab, mereka berusaha memastikan untuk memenuhi. Saya belum tahu tiga hari ke depan, karena harusnya ditanya ke Angkasa Pura Supports,“ kata Handy.
Sementara itu Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri APS Made Dodik Satriawan mengatakan aksi ratusan karyawan ini untuk menuntut penghapusan kata project dalam Surat Keputusan Pegawai Tetap Project yang membuat status mereka abu-abu.
Langkah mogok kerja ini diyakini sebagai cara paling profesional dan jumlah 250 karyawan yang absen dari tugasnya dipastikan akan berdampak ke layanan.
“Nanti kita lihat perkembangannya, pergerakan bisa kita lihat, terutama di terminal internasional yang padat banget pergerakannya mulai siang. Kalau pagi masih bisa mereka kendalikan,” ujarnya.
Serikat pekerja berharap hilangnya sebagian besar tenaga di dalam bandara baik dari unsur aviation security, customer service, dan unit lainnya, selama tiga hari dapat membuat penyedia jasa melirik dan mengabulkan tuntutan mereka.
Baca juga: Ratusan pegawai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mogok kerja tiga hari
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024