Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mengumpulkan usulan dari unsur pariwisata terkait penanganan macet di kawasan wisata.
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu, mengatakan, diskusi masalah kemacetan dilakukan agar menemukan solusi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan di jalan.
“Usulannya kalau di jam-jam tertentu, di titik-titik tertentu ada petugas dari teman-teman Dinas Perhubungan kabupaten/kota sebagai wilayahnya, kalau misal di Kuta, dari petugas dishub di sana,” kata dia.
Dispar Bali menilai masalah kemacetan adalah salah satu isu prioritas, sehingga perlu penanganan jangka pendek.
Baca juga: Dishub Denpasar kerahkan petugas di persimpangan rawan macet
Namun demikian, usulan untuk menempatkan petugas dishub di kawasan wisata rawan macet masih akan dibahas dengan Kepala Dishub Bali sebagai pemilik kewenangan.
Saat ini masalah terkait wisatawan juga sifatnya fluktuatif menurut Tjok Pemayun, sehingga setiap minggu Dispar Bali mengumpulkan unsur pariwisata untuk mendiskusikan setiap masalah.
Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah pembangunan kelab di pinggir pantai di kawasan Sanur, Denpasar, yang setiap harinya sudah mengalami kemacetan.
“Tentu kan harus mengikuti aturan, apalagi dari pimpinan Kota Denpasar mengatakan meninjau kembali untuk beach club itu, sehabis ini mau rapat lagi masalah perizinan juga dengan deputi dari Kemenparekraf,” ujar Tjok Pemayun.
Baca juga: Korlantas Polri evaluasi kemacetan jalan ke Bandara Ngurah Rai
Ia mengingatkan bahwa setiap pembangunan pariwisata di Bali berdasarkan saran konsultan terdapat pembagiannya, seperti area Nusa Dua untuk level atas di luar pemukiman dan Sanur untuk level menengah.
Namun ia juga menyadari bahwa dinamikanya dapat berubah apalagi jika regulasi memungkinkan untuk membangun fasilitas pariwisata karena Sanur memang termasuk kawasan pariwisata meski sudah terjadi kemacetan di kawasan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu, mengatakan, diskusi masalah kemacetan dilakukan agar menemukan solusi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan di jalan.
“Usulannya kalau di jam-jam tertentu, di titik-titik tertentu ada petugas dari teman-teman Dinas Perhubungan kabupaten/kota sebagai wilayahnya, kalau misal di Kuta, dari petugas dishub di sana,” kata dia.
Dispar Bali menilai masalah kemacetan adalah salah satu isu prioritas, sehingga perlu penanganan jangka pendek.
Baca juga: Dishub Denpasar kerahkan petugas di persimpangan rawan macet
Namun demikian, usulan untuk menempatkan petugas dishub di kawasan wisata rawan macet masih akan dibahas dengan Kepala Dishub Bali sebagai pemilik kewenangan.
Saat ini masalah terkait wisatawan juga sifatnya fluktuatif menurut Tjok Pemayun, sehingga setiap minggu Dispar Bali mengumpulkan unsur pariwisata untuk mendiskusikan setiap masalah.
Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah pembangunan kelab di pinggir pantai di kawasan Sanur, Denpasar, yang setiap harinya sudah mengalami kemacetan.
“Tentu kan harus mengikuti aturan, apalagi dari pimpinan Kota Denpasar mengatakan meninjau kembali untuk beach club itu, sehabis ini mau rapat lagi masalah perizinan juga dengan deputi dari Kemenparekraf,” ujar Tjok Pemayun.
Baca juga: Korlantas Polri evaluasi kemacetan jalan ke Bandara Ngurah Rai
Ia mengingatkan bahwa setiap pembangunan pariwisata di Bali berdasarkan saran konsultan terdapat pembagiannya, seperti area Nusa Dua untuk level atas di luar pemukiman dan Sanur untuk level menengah.
Namun ia juga menyadari bahwa dinamikanya dapat berubah apalagi jika regulasi memungkinkan untuk membangun fasilitas pariwisata karena Sanur memang termasuk kawasan pariwisata meski sudah terjadi kemacetan di kawasan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024