Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali I Gede Arya Sugiartha menyampaikan setelah 23 tahun berdiri Monumen Bajra Sandhi yang berisi museum sejarah perjuangan rakyat akhirnya mendapat pembersihan optimal pada bagian tertentu.
“Kami sudah berupaya melakukan perawatan dengan baik dan monumen ini sekarang sudah berusia 23 tahun, selama itu tidak pernah ada perawatan maksimal akhirnya sekarang dibantu,” kata dia di Denpasar, Rabu.
Disbud Bali menyebut perawatan optimal Monumen Bajra Sandhi yang terletak di tengah Lapangan Renon itu dilakukan oleh penyedia sistem pembersihan internasional Karcher yang sebelumnya juga membersihkan Monas.
Pemprov Bali akhirnya mempercayai perusahaan tersebut untuk membersihkan gapura dan sepanjang pagar sisi selatan monumen sebab pengalaman serta teknologi mereka tanpa bahan kimia yang merusak.
“26 Juni nanti kita lihat hasilnya, bangunan ini sangat monumental karena masuk kategori museum sebab tersimpan 30 diorama perjuangan rakyat yang patut kita rawat,” ujar Arya.
Disbud Bali bercerita selama 23 tahun berdiri bangunan tersebut hanya dibersihkan secara manual, sebab anggaran pemerintah untuk pemeliharaan aset hanya 10 persen dari Rp2 miliar setiap tahunnya.
“Kami selama ini hanya merawat rutin paling hanya menyapu dan membersihkan secara manual, jarang sampai ke bagian atas yang tertinggi, pernah dulu ada gempa atapnya miring itu saja sekali dibersihkan dengan air biasa,” tuturnya.
Baca juga: Mengintip wisata sejarah "Monumen Bajra Sandhi" Renon-Bali
Regional President of Karcher ASEAN region, Korea & Taiwan Klaus Puhmeyer mengatakan bahwa membersihkan bangunan berelief ini tidak dapat secara manual, bahkan selain karena bentuknya, jenis bahan bangunannya juga bukan sembarang.
“Kesulitannya ini dari batu alam atau batu lava yang warnanya hitam, ada lapisan yang melapisi dindingnya yang menjadi area tumbuhnya lumut itu tantangan, harus hati-hati juga karena berongga dan mesin kami menyemburkan uap panas untuk membunuh mikroorganisme itu,” ujarnya.
Keunikan jenis batu lava pembuat monumen ini juga menjadi alasan inisiatif International Cultural Sponsoring Programme dilakukan di Bali setelah setiap tahunnya berkeliling dunia.
Klaus Puhmeyer juga tertarik melihat latar belakang Monumen Bajra Sandhiberfungsi sebagai ruang edukasi dan seni yang menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh dunia.
“Kami mendukung pelestarian monumen ini untuk generasi mendatang yang membutuhkan pengetahuan dan alat yang tepat, kami akan mendirikan fondasi dan memberikan pelatihan untuk pengelola monumen guna memastikan pelestariannya di masa depan,” ujar Klaus.
Dari seratusan bangunan bersejarah dunia yang dibersihkan, Karcher mendata bahwa Monumen Bajra Sandhi merupakan candi berbahan batu lava pertama yang mereka kerjakan.
Dimulai sejak 12 Juni 2024, mereka bekerja menggunakan pembersih tekanan tinggi HDS 13/20-4S Super Class buatan Jerman dalam mode uap.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Kami sudah berupaya melakukan perawatan dengan baik dan monumen ini sekarang sudah berusia 23 tahun, selama itu tidak pernah ada perawatan maksimal akhirnya sekarang dibantu,” kata dia di Denpasar, Rabu.
Disbud Bali menyebut perawatan optimal Monumen Bajra Sandhi yang terletak di tengah Lapangan Renon itu dilakukan oleh penyedia sistem pembersihan internasional Karcher yang sebelumnya juga membersihkan Monas.
Pemprov Bali akhirnya mempercayai perusahaan tersebut untuk membersihkan gapura dan sepanjang pagar sisi selatan monumen sebab pengalaman serta teknologi mereka tanpa bahan kimia yang merusak.
“26 Juni nanti kita lihat hasilnya, bangunan ini sangat monumental karena masuk kategori museum sebab tersimpan 30 diorama perjuangan rakyat yang patut kita rawat,” ujar Arya.
Disbud Bali bercerita selama 23 tahun berdiri bangunan tersebut hanya dibersihkan secara manual, sebab anggaran pemerintah untuk pemeliharaan aset hanya 10 persen dari Rp2 miliar setiap tahunnya.
“Kami selama ini hanya merawat rutin paling hanya menyapu dan membersihkan secara manual, jarang sampai ke bagian atas yang tertinggi, pernah dulu ada gempa atapnya miring itu saja sekali dibersihkan dengan air biasa,” tuturnya.
Baca juga: Mengintip wisata sejarah "Monumen Bajra Sandhi" Renon-Bali
Regional President of Karcher ASEAN region, Korea & Taiwan Klaus Puhmeyer mengatakan bahwa membersihkan bangunan berelief ini tidak dapat secara manual, bahkan selain karena bentuknya, jenis bahan bangunannya juga bukan sembarang.
“Kesulitannya ini dari batu alam atau batu lava yang warnanya hitam, ada lapisan yang melapisi dindingnya yang menjadi area tumbuhnya lumut itu tantangan, harus hati-hati juga karena berongga dan mesin kami menyemburkan uap panas untuk membunuh mikroorganisme itu,” ujarnya.
Keunikan jenis batu lava pembuat monumen ini juga menjadi alasan inisiatif International Cultural Sponsoring Programme dilakukan di Bali setelah setiap tahunnya berkeliling dunia.
Klaus Puhmeyer juga tertarik melihat latar belakang Monumen Bajra Sandhiberfungsi sebagai ruang edukasi dan seni yang menjadi daya tarik pengunjung dari seluruh dunia.
“Kami mendukung pelestarian monumen ini untuk generasi mendatang yang membutuhkan pengetahuan dan alat yang tepat, kami akan mendirikan fondasi dan memberikan pelatihan untuk pengelola monumen guna memastikan pelestariannya di masa depan,” ujar Klaus.
Dari seratusan bangunan bersejarah dunia yang dibersihkan, Karcher mendata bahwa Monumen Bajra Sandhi merupakan candi berbahan batu lava pertama yang mereka kerjakan.
Dimulai sejak 12 Juni 2024, mereka bekerja menggunakan pembersih tekanan tinggi HDS 13/20-4S Super Class buatan Jerman dalam mode uap.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024