Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan ESDM Bali menemukan penyebab kelangkaan elpiji tiga kilogram dan terus membuka komunikasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan Pertamina.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Hiswana Migas dan Pertamina tidak ada pengurangan kuota elpiji 3 kilogram untuk wilayah Bali pada tahun 2024, hanya saja tahun ini ada penambahan jumlah pangkalan,” kata Kepala Disnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan setelah berkoordinasi dengan organisasi wiraswasta minyak dan gas mitra resmi Pertamina itu, didapat bahwa kelangkaan elpiji berkaitan dengan penambahan hampir 900 pangkalan.
“Dari 3.500 di tahun 2023 menjadi 4.400 pada tahun 2024, karena jumlah pangkalan bertambah, maka jatah yang diterima setiap pangkalan berkurang,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Bali sendiri sudah menyiasati dengan mengubah distribusi elpiji 3 kilogram, yaitu dengan menyalurkan gas bersubsidi dari wilayah yang tidak mengalami kelangkaan ke wilayah yang kekurangan stok seperti Denpasar.
Kelangkaan elpiji 3 kilogram sendiri terjadi sejak dua pekan terakhir dan paling terasa di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, bahkan di tingkat pengecer harganya sempat menembus Rp30.000.
Di balik penambahan pangkalan yang membuat sebaran elpiji meluas, Disnaker dan ESDM Bali mengingatkan bahwa saat ini pemerintah mulai memberlakukan pembelian elpiji 3 kilogram dengan syarat NIK.
Regulasi ini menurutnya bisa mengendalikan dan mendata penerima elpiji melon sehingga tepat sasaran, namun pembeliannya harus dilakukan di pangkalan.
“Seiring dengan pemberlakuan regulasi pembelian elpiji 3 kilogram, tim gabungan Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota secara intens turun melakukan monitoring dan evaluasi,” kata dia.
Selain itu, untuk sementara dalam menyikapi keluhan masyarakat, Pemprov Bali turun lapangan melakukan operasi pasar sambil terus berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk mencari solusi atas kondisi kelangkaan ini.
Baca juga: Polresta Denpasar investigasi dugaan pengoplosan gas elpiji
Baca juga: Polda Bali telusuri kelangkaan gas elpiji bersubsidi hingga dugaan pengoplosan
Baca juga: Pertamina Patra Niaga adakan operasi pasar dan tambah stok LPG subsidi di Bali
Baca juga: Pemprov Bali ubah sistem distribusi elpiji 3 kg
Baca juga: Disperindag Denpasar optimalkan pengawasan distribusi elpiji 3 kg
Baca juga: Pertamina tambah 138.320 stok LPG subsidi di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Hiswana Migas dan Pertamina tidak ada pengurangan kuota elpiji 3 kilogram untuk wilayah Bali pada tahun 2024, hanya saja tahun ini ada penambahan jumlah pangkalan,” kata Kepala Disnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan setelah berkoordinasi dengan organisasi wiraswasta minyak dan gas mitra resmi Pertamina itu, didapat bahwa kelangkaan elpiji berkaitan dengan penambahan hampir 900 pangkalan.
“Dari 3.500 di tahun 2023 menjadi 4.400 pada tahun 2024, karena jumlah pangkalan bertambah, maka jatah yang diterima setiap pangkalan berkurang,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov Bali sendiri sudah menyiasati dengan mengubah distribusi elpiji 3 kilogram, yaitu dengan menyalurkan gas bersubsidi dari wilayah yang tidak mengalami kelangkaan ke wilayah yang kekurangan stok seperti Denpasar.
Kelangkaan elpiji 3 kilogram sendiri terjadi sejak dua pekan terakhir dan paling terasa di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, bahkan di tingkat pengecer harganya sempat menembus Rp30.000.
Di balik penambahan pangkalan yang membuat sebaran elpiji meluas, Disnaker dan ESDM Bali mengingatkan bahwa saat ini pemerintah mulai memberlakukan pembelian elpiji 3 kilogram dengan syarat NIK.
Regulasi ini menurutnya bisa mengendalikan dan mendata penerima elpiji melon sehingga tepat sasaran, namun pembeliannya harus dilakukan di pangkalan.
“Seiring dengan pemberlakuan regulasi pembelian elpiji 3 kilogram, tim gabungan Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota secara intens turun melakukan monitoring dan evaluasi,” kata dia.
Selain itu, untuk sementara dalam menyikapi keluhan masyarakat, Pemprov Bali turun lapangan melakukan operasi pasar sambil terus berkoordinasi dengan Hiswana Migas untuk mencari solusi atas kondisi kelangkaan ini.
Baca juga: Polresta Denpasar investigasi dugaan pengoplosan gas elpiji
Baca juga: Polda Bali telusuri kelangkaan gas elpiji bersubsidi hingga dugaan pengoplosan
Baca juga: Pertamina Patra Niaga adakan operasi pasar dan tambah stok LPG subsidi di Bali
Baca juga: Pemprov Bali ubah sistem distribusi elpiji 3 kg
Baca juga: Disperindag Denpasar optimalkan pengawasan distribusi elpiji 3 kg
Baca juga: Pertamina tambah 138.320 stok LPG subsidi di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024