Solo (Antara Bali) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan desain ulang terhadap rencana pembangunan museum keris di kawasan Sriwedari Solo, setelah mengetahui rencana pembangunan awal menyentuh lahan Taman Sriwedari yang masih sengketa.

"Ya untuk pembangunan itu kami akan fokus di lahan HP 26 yang tidak dalam sengketa. Sementara pembangunan yang masuk wilayah HP 11 kita tangguhkan dulu karena masih ada oermasalahan status kepemilikannya," kata Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta, Ahyani kepada wartawan di Solo, Kamis.

Proses lelang penyusunan ulang Detail Engineering Desain (DED) museum keris itu kini telah dimulai, dan diharapkan selesai antara bulan April atau Mei 2013. "Nilai lelangnya untuk penyusunan ulang DED ini sekitar Rp100 Juta dan dananya bersumber dari APBD 2013," katanya.

Ahyani mengatakan, usai penyusunan DED, pihaknya segera menggelar lelang proyek fisiknya, sehingga diharapkan tahap pertama pembangunan museum keris bisa selesai pada akhir tahun 2013.

Pengerjaan pembangunan tahap pertama nantinya menggunakan dana bantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp10 miliar. "Tahap satu ini sampai pembangunan struktur konstruksi gedung museum keris, dan setelah itu kembali mengajukan dana bantuan untuk tahap kedua," ujar Ahyani.

Sementara proyek tahap kedua, akan difokuskan untuk membangun interior museum. "Karena kita menginginkan museum mempunyai ruang pameran koleksi berstandar internasional, selain convention hall berkapasitas ribuan orang," tambahnya. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013