Denpasar (Antara Bali) - Bali memperoleh devisa dari ekspor non migas sebesar 481,83 juta dolar AS selama 2012, menurun 3,22 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 497,86 juta dolar AS.

"Penurunan tersebut erat kaitannya dengan belum pulihnya ekonomi negara tujuan ekspor komoditi Pulau Dewata seperti tujuan ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Singapura, Hong Kong dan sejumlah negara di belahan dunia lainnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, Bali mengekspor berbagai jenis matadagangan, selain melalui bandara Ngurah Rai juga sejumlah pelabuhan laut di Indonesia, khususnya Bali dan Jawa Timur.

Matadagangan yang menembus pasaran luar negeri itu didominasi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin dan seniman Bali yang mencapai 74,53 persen.

Sedangkan sisanya 24,47 persen merupakan hasil pertanian dalam arti luas, khususnya sektor perikanan serta produk hasil lainnya.

Gede Suarsa menambahkan,  tujuh jenis hasil industri skala rumah tangga mampu menghasilkan devisa sebesar 157,02 juta dolar AS, menurun 18,27 persen dibanding tahun 2011 yang mencapai 192,13 juta dolar AS.

Ketujuh jenis hasil industri meliputi ikan dalam kaleng, komponen rumah jadi, plastik, sepatu, tas serta tekstil dan produk tekstil itu mampu memberikan andil 32,59 persen dari total ekspor Bali. (*/DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013