Arma Ubud menggelar festival seni, budaya, dan kreativitas, dengan tagline "Preserving Heritage, Igniting Creativity” selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 9-10 Desember 2023 di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Arma Fest 2023 adalah bukti keberlanjutan tradisi seni dan budaya Bali maupun nasional. Pengalaman mendalam ini akan membawa kita bersama para seniman, pemain, dan penggemar dari seluruh pelosok untuk merayakan warisan budaya yang kaya dari pulau ini," kata Pendiri Arma Ubud Museum & Resort, Anak Agung Gede Rai, dalam siaran pers di Gianyar, Selasa.

Ujung tahun 2023 ini merupakan tahun perdana festival yang digelar di Museum Arma Ubud, Gianyar. Festival seni dan budaya itu melibatkan seniman lokal dan kolaborasi seni luar Bali.
 
'Sebagai ajang kreativitas dalam konteks pelestarian warisan budaya Bali yang adi luhung, mesti dirawat hingga saat ini," ucap Anak Agung Gede Rai.

Baca juga: Menyaksikan "museum hidup" ARMA di kampung wisata Ubud
 
Ajang Arma Fest 2023 bakal diawali dengan penampilan seni dari anak anak, kemudian lokakarya tentang seni, dengan penekanan utama pada tujuan melestarikan warisan budaya Bali, sekaligus membangkitkan kreativitas seniman tradisional kontemporer dan inovator. 
 
Pengunjung, kata dia, juga dapat menikmati berbagai macam koleksi seni yang dimiliki museum  baik melalui pertunjukan langsung lomba karya maupun instalasi interaktif.
 
Festival tersebut juga akan mengundang peserta untuk terlibat langsung dengan seniman dan praktisi budaya, memfasilitasi pertukaran ide dan wawasan yang dinamis.

'Panitia akan memberikan gratis masuk untuk anak-anak hingga bangku SMP. Sedangkan untuk biaya tiket masuk mulai dari Rp350.000 per orang untuk satu hari dan Rp500.000 per orang untuk dua hari," katanya.

Pendiri Arma Ubud itu ingin agenda ini bisa berkelanjutan dan menjadi agenda tahunan. "Kami akan agenda kan berkelanjutan, konsisten, dan totalitas untuk pelestarian seni kita," ungkapnya.
 

 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023