Kuta (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali sudah siap mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan berlangsung 15 Mei 2013 melalui berbagai persiapan.
"Untuk keamanan kami sudah persiapkan dengan nama Rencana Pengamanan (Renpam) Pilgub 2013. Nanti akan kami gelar kekuatan di lapangan," kata Kapolda Irjen Pol. Arif Wachyunadi, seusai "simakrama" atau temu wicara dengan jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Badung di Kawasan Petitenget, Kuta Utara, Jumat.
Menurut dia pengamanan tersebut akan dilakukan sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) dan tempat pemungutan suara (TPS).
Namun Kapolda yang baru bertugas di Pulau Dewata sejak 26 Desember 2012 itu tidak menyebutkan berapa jumlah personel yang akan diterjunkan guna pengamanan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Nanti sesuai dengan DPT dan TPS, ada hitung-hitungannya yang mana yang aman dan rawan," ujar Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.
Meski telah menyiapkan adanya rencana pengamanan, namun Jenderal berbintang dua itu mengungkapkan bahwa kerja sama masyarakat dan aparat berwenang diharapkan terus dilakukan sehingga terwujudnya rasa aman.
"Kalau strategi pengamanan mungkin terlalau tinggi, tetapi dengan cara seperti "simakrama" ini merupakan media sehingga pesan bisa diterima dan berbuat apa untuk keamanan Bali," ujarnya. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Untuk keamanan kami sudah persiapkan dengan nama Rencana Pengamanan (Renpam) Pilgub 2013. Nanti akan kami gelar kekuatan di lapangan," kata Kapolda Irjen Pol. Arif Wachyunadi, seusai "simakrama" atau temu wicara dengan jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Badung di Kawasan Petitenget, Kuta Utara, Jumat.
Menurut dia pengamanan tersebut akan dilakukan sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) dan tempat pemungutan suara (TPS).
Namun Kapolda yang baru bertugas di Pulau Dewata sejak 26 Desember 2012 itu tidak menyebutkan berapa jumlah personel yang akan diterjunkan guna pengamanan pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Nanti sesuai dengan DPT dan TPS, ada hitung-hitungannya yang mana yang aman dan rawan," ujar Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.
Meski telah menyiapkan adanya rencana pengamanan, namun Jenderal berbintang dua itu mengungkapkan bahwa kerja sama masyarakat dan aparat berwenang diharapkan terus dilakukan sehingga terwujudnya rasa aman.
"Kalau strategi pengamanan mungkin terlalau tinggi, tetapi dengan cara seperti "simakrama" ini merupakan media sehingga pesan bisa diterima dan berbuat apa untuk keamanan Bali," ujarnya. (DWA/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013