Jayapura (Antara Bali) - Pemerintah Kota Jayapura melakukan pengembangan program desa mandiri pangan untuk meningkapkan ketahanan pangan di wilayah ibu Kota Provinsi Papua itu.
"Sejak tahun 2009 hingga sekarang, kita telah mengembangan desa mandiri pangan pada beberapa kampung antara lain Skouw Sae, Skouw Mabo, Holtekamp, Koya Koso, Koya Tengah dan Tobati. Setiap kampung diberi dana bantuan sosial sebesar Rp 100 juta untuk digunakan kelompok tani dalam meningkatkan jumlah produksi pertanian, peternakan dan perikanan," kata Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, Sabtu.
Dia mengatakan, dalam usaha meningkatkan hasil produksi pertanian selain program desa mandiri pangan pihaknya juga memberikan sosialisasi budidaya tanaman sayuran dalam polybag guna mendukung sumber protein dan mineral bagi keluarga.
Untuk meningkatkan pengetahuan pertanian, Pemkot Jayapura juga memberikan pelatihan bagi petani. "Kegiatan itu diharapakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dari 30 persen menjadi 60 persen. Dalam kurun 2011-2012 telah dilatih 80 orang, sedangkan yang magang baru lima petani," katanya.
Tommy Mano lebih lanjut mengatakan, pihaknya kedepan melalui Dinas Pertanian mendorong masyarakat memanfaatkan makanan selain beras, dengan mengembangkan produk lokal seperti sagu, keladi, batatas dan singkong. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sejak tahun 2009 hingga sekarang, kita telah mengembangan desa mandiri pangan pada beberapa kampung antara lain Skouw Sae, Skouw Mabo, Holtekamp, Koya Koso, Koya Tengah dan Tobati. Setiap kampung diberi dana bantuan sosial sebesar Rp 100 juta untuk digunakan kelompok tani dalam meningkatkan jumlah produksi pertanian, peternakan dan perikanan," kata Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, Sabtu.
Dia mengatakan, dalam usaha meningkatkan hasil produksi pertanian selain program desa mandiri pangan pihaknya juga memberikan sosialisasi budidaya tanaman sayuran dalam polybag guna mendukung sumber protein dan mineral bagi keluarga.
Untuk meningkatkan pengetahuan pertanian, Pemkot Jayapura juga memberikan pelatihan bagi petani. "Kegiatan itu diharapakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dari 30 persen menjadi 60 persen. Dalam kurun 2011-2012 telah dilatih 80 orang, sedangkan yang magang baru lima petani," katanya.
Tommy Mano lebih lanjut mengatakan, pihaknya kedepan melalui Dinas Pertanian mendorong masyarakat memanfaatkan makanan selain beras, dengan mengembangkan produk lokal seperti sagu, keladi, batatas dan singkong. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013