Malang (Antara Bali) - Sebanyak 300 orang yang berstatus sebagai ibu rumah tangga di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terinfeksi Human Immunodeficiency Virus/Acquires Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Kepala Bidang pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Nusindrati, Jumat, mengemukakan, ibu-ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS ini setiap tahunnya rata-rata bertambah dua persen.
"Terjangkitnya ibu-ibu rumah tangga ini karena sejumlah faktor, di antaranya karena tertular suami, yang bersangkutan mantan pengguna napza suntik serta mantan pekerja seks komersial (PSK)," katanya.
Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang itu, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut menempati urutan kedua setelah pengguna napza suktik yang mencapai 40 persen dari jumlah keseluruhan penderita HIV/AIDS sebanyak 2.134 orang.
Hanya saja, tegasnya, jumlah penderita HIV/AIDS tersebut yang asli warga Kota Malang hanya sekitar 20 persennya, selebihnya adalah warga luar kota yang berobat di kota itu.
Ia mengemukakan, secara umum penderita HIV/AIDS di Kota Malang mengalami peningkatan sejak 2010. Pada 2010 jumlahnya mencapai 1.636 jiwa dan tahun 2011 betambah menjadi 2.021 jiwa dan tahun ini bertambah menjadi 2.134 orang dengan angka meninggal rata-rata mencapai lima persen setiap tahun.
Untuk meminimalisasi sekaligus pencegahan, katanya, pihaknya melakukan sosialisasi secara gencar terkait bahaya penyakit tersebut hingga proses penularannya serta mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri ke VCT. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kepala Bidang pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Nusindrati, Jumat, mengemukakan, ibu-ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS ini setiap tahunnya rata-rata bertambah dua persen.
"Terjangkitnya ibu-ibu rumah tangga ini karena sejumlah faktor, di antaranya karena tertular suami, yang bersangkutan mantan pengguna napza suntik serta mantan pekerja seks komersial (PSK)," katanya.
Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Malang itu, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut menempati urutan kedua setelah pengguna napza suktik yang mencapai 40 persen dari jumlah keseluruhan penderita HIV/AIDS sebanyak 2.134 orang.
Hanya saja, tegasnya, jumlah penderita HIV/AIDS tersebut yang asli warga Kota Malang hanya sekitar 20 persennya, selebihnya adalah warga luar kota yang berobat di kota itu.
Ia mengemukakan, secara umum penderita HIV/AIDS di Kota Malang mengalami peningkatan sejak 2010. Pada 2010 jumlahnya mencapai 1.636 jiwa dan tahun 2011 betambah menjadi 2.021 jiwa dan tahun ini bertambah menjadi 2.134 orang dengan angka meninggal rata-rata mencapai lima persen setiap tahun.
Untuk meminimalisasi sekaligus pencegahan, katanya, pihaknya melakukan sosialisasi secara gencar terkait bahaya penyakit tersebut hingga proses penularannya serta mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri ke VCT. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012