Denpasar (Antara Bali) - Pihak Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar mengatakan, kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan HIV atau "Voluntary Counseling and Testing" masih kurang sehingga terjadi peningkatan kasus penularan hilangnya kekebalan daya tubuh.
"Kesadaran para ibu hamil yang sekiranya berisiko yang kurang untuk melakukan tes HIV, membuat terjadinya peningkatan kasus penularan HIV dan AIDS dari ibu kepada anaknya," kata Sri Mulyanti, asisten koordinator KPA Kota Denpasar, Senin.
Dikatakan, berdasarkan catatan pihaknya, pada tahun ini kasus tersebut meningkat dibandingkan dengan 2009.
"Berdasarkan data yang kami peroleh jumlah kasus tersebut sampai akhir semester pertama 2010 sebanyak 81 kasus, sedangkan kasus yang terjadi selama 2009 hanya 66 kasus, " ujarnya.
Diperkirakan, jumlah kasus tersebut bisa terus meningkat jika tidak segera dilakukan pencegahan. Oleh sebab itu diharapkan para ibu hamil yang berisiko untuk segera memeriksakan dirinya.
"Salah satu bentuk pencegahan itu adalah para ibu hamil yang sekiranya berisiko segera melakukan pemeriksaan HIV. Caranya mendatangi rumah sakit yang menyediakan layanan pemeriksaan 'Voluntary Counseling and Testing' (VCT)," ujarnya.
Dijelaskan, dari jumlah kasus yang terjadi, banyak ibu hamil yang positif HIV tidak menyadari kondisinya. Akibat ketidaktahuan tersebut membuat semuanya terlambat, yang akhirnya membuat anak yang dikandungnya tertular HIV dan AIDS.
Menurutnya, dengan mengetahui kondisi sejak dini maka penularan HIV dan AIDS terhadap bayi yang dikandung oleh ibu hamil yang dinyatakan positif HIV bisa dicegah. Salah satu cara pencegahan tersebut adalah melahirkan melalui operasi cesar.
"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, sebab dengan meningkatnya kasus penularan HIV dan AIDS dari ibu kepada anaknya membuat semakin banyak anak yang terlahir dengan kondisi mengidap HIV dan AIDS," katanya.
Dia berharap, peningkatan kasus tersebut dapat dicegah, namun tentunya tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja tapi juga perlu adanya dukungan semua pihak dan masyarakat tentunya.
Jumlah penderita kasus HIV dan AIDS di Pulau Dewata terus meningkat dari tahun ke tahun, data terakhir tercatat sekitar 3.600 orang yang terserang penyakit yang mematikan, hingga kini belum ada obatnya.
Dari sekian ribu penderita HIV dan AIDS, ternyata beberapa persen di antaranya adalah kalangan ibu hamil yang juga menularkan kepada anaknya.(*)