Gubernur Bali Wayan Koster mengaku telah mengutus Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bali I Made Teja untuk meninjau kondisi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu.
Di Denpasar, Senin, Koster mengatakan arahan ini dilakukan terkait dengan bau sampah yang muncul dari TPST Kertalangu dan meresahkan warga sekitar selama tiga hari.
“Nah kalau terkait bau di TPST saya sudah minta pak Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan cek lapangan kenapa bau,” kata dia.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu ingin memastikan apakah penyebab bau berasal dari sampah lama, sampah baru, atau justru sampah yang semestinya tak dikirim ke sana seperti di luar ketentuan yang justru masuk.
Baca juga: Kemendagri evaluasi uji coba TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar
Di TPST Kertalangu sendiri kondisi bau busuk telah dikeluhkan warga hingga sempat mengibarkan baliho protes, di mana mereka merasa bau busuk muncul dari cerobong asap.
Pengelola tempat pengolahan sampah akhirnya merespons dengan menghentikan pengiriman sampah sementara karena dinilai munculnya bau dipicu oleh sampah-sampah lama.
Ketika ditanya soal potensi ditutupnya TPST Kertalangu, Gubernur Koster meminta agar jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Menurutnya sebaiknya TPST Kertalangu maupun tempat pengolahan sampah lainnya yang dibangun pada 2022 lalu itu dikelola dengan baik agar kejadian sama tak terulang.
“Kalau menghentikan operasinya saya kira hati-hati, berpikir dulu, kita butuh untuk mengolah sampah. Sekarang masa sudah dibangunkan (tempat pengolahan sampah) besar kita tolak, yang benar kan dikelola dengan baik mana yang dikelola di sana dan mana yang tidak, itu disortir,” ujar Gubernur.
Baca juga: Kemampuan mesin di TPST Kesiman Kertalangu ditingkatkan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Di Denpasar, Senin, Koster mengatakan arahan ini dilakukan terkait dengan bau sampah yang muncul dari TPST Kertalangu dan meresahkan warga sekitar selama tiga hari.
“Nah kalau terkait bau di TPST saya sudah minta pak Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan cek lapangan kenapa bau,” kata dia.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu ingin memastikan apakah penyebab bau berasal dari sampah lama, sampah baru, atau justru sampah yang semestinya tak dikirim ke sana seperti di luar ketentuan yang justru masuk.
Baca juga: Kemendagri evaluasi uji coba TPST Kesiman Kertalangu di Denpasar
Di TPST Kertalangu sendiri kondisi bau busuk telah dikeluhkan warga hingga sempat mengibarkan baliho protes, di mana mereka merasa bau busuk muncul dari cerobong asap.
Pengelola tempat pengolahan sampah akhirnya merespons dengan menghentikan pengiriman sampah sementara karena dinilai munculnya bau dipicu oleh sampah-sampah lama.
Ketika ditanya soal potensi ditutupnya TPST Kertalangu, Gubernur Koster meminta agar jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Menurutnya sebaiknya TPST Kertalangu maupun tempat pengolahan sampah lainnya yang dibangun pada 2022 lalu itu dikelola dengan baik agar kejadian sama tak terulang.
“Kalau menghentikan operasinya saya kira hati-hati, berpikir dulu, kita butuh untuk mengolah sampah. Sekarang masa sudah dibangunkan (tempat pengolahan sampah) besar kita tolak, yang benar kan dikelola dengan baik mana yang dikelola di sana dan mana yang tidak, itu disortir,” ujar Gubernur.
Baca juga: Kemampuan mesin di TPST Kesiman Kertalangu ditingkatkan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023