Jakarta (Antara Bali) - Kapasitas produksi Aerofood Catering Service yang bergerak di industri makanan dan logistik maskapai penerbangan mengalami peningkatan hingga 50 ribu porsi per hari.
Kordinator Training Aerofood CS Marsiman di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pada musim liburan seperti saat ini, kapasitas produksi bahkan bisa meningkat hingga 70 ribu porsi per hari.
Banquet Manager Angkasa Citra Sarana Catering Service Agus Sulistyono menambahkan, kapasitas produksi penyediaan makanan untuk maskapai penerbangan 35 ribu porsi hingga 50 ribu porsi per hari.
Seiring meningkatnya permintaan pelayanan, pihaknya kemudian melakukan penambahan lokasi industri.
Marsiman mengatakan, kurang lebih terdapat 2.000 karyawan yang bekerja untuk melayani permintaan dari Garuda Indonesia dan 23 maskapai penerbangan internasional.
Seluruh jenis makanan yang diolah untuk disajikan kepada para penumpang pesawat diolah secara higienis menggunakan bahan baku lokal dan impor.
Beberapa pekerja bahkan dilatih untuk membuat makanan dengan menu khusus seperti masakan Eropa dan Jepang, selain permintaan tertentu dari penumpang seperti makanan organik. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kordinator Training Aerofood CS Marsiman di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pada musim liburan seperti saat ini, kapasitas produksi bahkan bisa meningkat hingga 70 ribu porsi per hari.
Banquet Manager Angkasa Citra Sarana Catering Service Agus Sulistyono menambahkan, kapasitas produksi penyediaan makanan untuk maskapai penerbangan 35 ribu porsi hingga 50 ribu porsi per hari.
Seiring meningkatnya permintaan pelayanan, pihaknya kemudian melakukan penambahan lokasi industri.
Marsiman mengatakan, kurang lebih terdapat 2.000 karyawan yang bekerja untuk melayani permintaan dari Garuda Indonesia dan 23 maskapai penerbangan internasional.
Seluruh jenis makanan yang diolah untuk disajikan kepada para penumpang pesawat diolah secara higienis menggunakan bahan baku lokal dan impor.
Beberapa pekerja bahkan dilatih untuk membuat makanan dengan menu khusus seperti masakan Eropa dan Jepang, selain permintaan tertentu dari penumpang seperti makanan organik. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012