Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan bimbingan teknis untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi bendesa atau kepala desa adat serta kelian desa adat di wilayahnya.
"Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas bendesa adat se-Badung dalam rangka melaksanakan tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawabnya," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan bendesa adat sebagai kepala masyarakat dan wilayah yang bersifat otonomi dan diakui oleh undang-undang kenegaraan pada intinya harus mampu membangun peningkatan kualitas beragama
Oleh karena itu menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan majelis desa adat Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan itu sebagai upaya membangun dan meningkatkan kualitas masyarakat, adat serta lingkungannya.
"Tiga inti ini juga menjadi bagian substansi kita untuk merasakan kegiatan pemerintah yang harmonis dan bersinergi, saling memperkuat dan tidak ada yang bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Inilah yang kami harapkan bisa terwujud saat ini," kata dia.
Wabup Suiasa menambahkan saat ini keberadaan desa adat di Bali juga sudah diatur dalam hukum positif kenegaraan kita yaitu di dalam Perda No. IV tahun 2019 tentang desa adat.
Sementara itu Bendesa Madya Kabupaten Badung AA. Putu Sutarja mengungkapkan pihaknya berterima kasih kepada jajaran pimpinan di Kabupaten Badung yang telah mendukung upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi bendesa dan kelian desa adat di Badung.
Pihaknya berharap seluruh peserta bimtek dapat mengikuti kegiatan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan tidak terlepas dari Perda No. IV tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali yang harus dibaca agar tidak terlepas dari aturan yang juga sudah tertera di desa adat masing-masing.
"Pada tahun yang akan datang kami juga akan mengadakan pengukuhan/pengesahan Undang-Undang Provinsi Bali tentang Mempersatukan Memperkuat Budaya, Desa Adat dan Subak," pungkas Putu Sutarja.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas bendesa adat se-Badung dalam rangka melaksanakan tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawabnya," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan bendesa adat sebagai kepala masyarakat dan wilayah yang bersifat otonomi dan diakui oleh undang-undang kenegaraan pada intinya harus mampu membangun peningkatan kualitas beragama
Oleh karena itu menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan majelis desa adat Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan itu sebagai upaya membangun dan meningkatkan kualitas masyarakat, adat serta lingkungannya.
"Tiga inti ini juga menjadi bagian substansi kita untuk merasakan kegiatan pemerintah yang harmonis dan bersinergi, saling memperkuat dan tidak ada yang bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Inilah yang kami harapkan bisa terwujud saat ini," kata dia.
Wabup Suiasa menambahkan saat ini keberadaan desa adat di Bali juga sudah diatur dalam hukum positif kenegaraan kita yaitu di dalam Perda No. IV tahun 2019 tentang desa adat.
Sementara itu Bendesa Madya Kabupaten Badung AA. Putu Sutarja mengungkapkan pihaknya berterima kasih kepada jajaran pimpinan di Kabupaten Badung yang telah mendukung upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi bendesa dan kelian desa adat di Badung.
Pihaknya berharap seluruh peserta bimtek dapat mengikuti kegiatan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan tidak terlepas dari Perda No. IV tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali yang harus dibaca agar tidak terlepas dari aturan yang juga sudah tertera di desa adat masing-masing.
"Pada tahun yang akan datang kami juga akan mengadakan pengukuhan/pengesahan Undang-Undang Provinsi Bali tentang Mempersatukan Memperkuat Budaya, Desa Adat dan Subak," pungkas Putu Sutarja.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023