Calon perbekel atau kepala desa dari tiga desa di Kabupaten Jembrana, Bali mendeklarasikan pemilihan damai di wilayah masing-masing.

“Seluruh calon harus berkomitmen menjaga desa masing-masing agar aman dan kondusif. Jangan perbedaan dukungan dan pilihan membuat suasana tidak tentram di desa,” kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang hadir dalam penandatanganan deklarasi damai di Gedung Kesenian Ir. Soekarno di Negara, Senin.

Ia mengatakan, seluruh calon harus siap untuk kalah maupun menang, karena dalam pemilihan hal tersebut merupakan kelaziman. “Dalam pilihan apapun pasti ada yang kalah dan menang. Seluruh calon perbekel harus siap terkait hal tersebut,” katanya.

Ia berpesan, usai pemilihan agar calon yang menang maupun kalah berangkulan untuk bersama-sama membangun desa. “Karena pembangunan desa juga akan berimbas terhadap pembangunan kabupaten. Mari bersama-sama membangun Jembrana,” katanya.

Ia juga menegaskan, akan menjaga pemilihan perbekel berjalan adil tanpa intervensi pihak manapun. “Biarkan masyarakat desa setempat memilih sendiri pemimpinnya”, kata bupati asal Desa Kaliakah ini.

Di tahun 2023 ini ada tiga desa yang akan menyelenggarakan pemilihan perbekel yaitu Dess Pengeragoan dan Manggissari di Kecamatan Pekutatan serta Desa Mendoyo Dauh Tukad di Kecamatan Mendoyo. Di Desa Pengeragoan pemilihan diikuti 2 calon, Desa Manggissari 4 calon dan Desa Mendoyo Dauh Tukad 2 calon.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa I Made Yasa mengatakan, seluruh tahapan pemilihan akan selesai pada bulan Januari. Deklarasi ini, menurutnya, agar seluruh calon berkomitmen menjaga pemilihan yang damai sesuai peraturan perundang-undangan. ***2***


 

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023