Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewakadharma I Nyoman Putrawan mengatakan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan dan pelataran sepanjang tahun 2022 di Kota Denpasar, Bali, melampaui target.
"Realisasi penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum di Kota Denpasar selama tahun 2022 Rp10,833 miliar, dengan target tahunan Rp7,5 miliar," kata dia di Denpasar, Bali, Senin.
Sementara itu, untuk retribusi parkir di gedung dan pelataran selama tahun 2022 adalah Rp5,71 miliar, dengan target tahunannya Rp4 miliar, sehingga seluruhnya melampaui target dengan totalnya sebesar Rp16,543 miliar.
"Di 2022 ini, kita trennya sudah mulai naik, naik dan naik, setelah PPKM reda aktivitas masyarakat kembali normal. Kegiatan masyarakat juga terbatas sekali dan tahun 2022 ini mulai bergairah sedikit, kita harapkan tahun 2023 kondisi perekonomian mulai baik," ujarnya.
Putrawan mengakui bahwa pendapatan dari retribusi parkir meningkat dari tahun-tahun pandemi, namun belum dapat menyentuh kondisi normal yaitu Rp11 miliar di tepi jalan dan Rp6 miliar di gedung dan pelataran.
Adapun upaya yang akan terus dilakukan pihaknya untuk meningkatkan pendapatan adalah dari sektor pengawasan di lapangan, yaitu dengan memantau lokasi potensial dan melakukan uji petik.
"Ada sekian tempat parkir, kita akan uji petik, itulah target yang kita tetapkan dan jadi bahan target yang harus diikuti oleh para juru parkir kita. Juru parkir bekerja tidak berdasarkan karcis lagi, tapi berdasarkan target. Misalnya, dalam satu tempat kita uji petik rata-rata hasilnya Rp100 ribu per hari, kita tetapkan Rp100 ribu," jelasnya.
Putrawan juga menyampaikan bahwa faktor lokasi strategis yang tutup akibat pandemi juga berpengaruh, bahkan selama pandemi pasar swalayan dan tempat makan dengan perputaran ekonomi yang bagus harus tutup, sehingga titik parkir hilang.
"Saat pandemi 50 persen pendapatan turun karena 50 persen tutup. Tapi, dia bangkit kembali, jadi kalau penambahan titik pasti ada, tapi beberapa tempat yang sepi, mungkin tempatnya kontrak, kemudian dia akhirnya banting setir dan sampai sekarang tidak buka lagi," ujarnya.
Dengan kondisi itu, Putrawan menyampaikan bahwa targetnya di 2023 dengan 600 juru parkir dan lebih dari 1.000 milik desa adat setidaknya terkumpul Rp10 miliar untuk tepi jalan dan Rp6 miliar untuk gedung dan pelataran sebagai bentuk optimisme.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023