Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, Bali melakukan pemantauan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
"Kami sudah turun langsung ke di lapangan memantau 4K yakni Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru, termasuk di bulan Januari adanya Hari Raya umat Hindu yaitu Galungan dan Kuningan" ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB. Gede Arjana di Mangupura, Selasa.
Inspeksi dan pemantauan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok tersebut dilaksanakan ke distributor, pasar nasional dan pasar modern di Badung seperti Pasar Desa Blahkiuh Abiansemal, Gudang Bulog Sempidi, Pasar Desa Dalung Kuta Utara, Pasar Modern Tiara Gatsu dan Distributor UD. Dewata Sembako.
"Berdasarkan hasil pemantauan kami ketersediaan beras di gudang Bulog Sempidi stok berasnya masih aman dan harga masih stabil," kata dia.
Gede Arjana menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan terdapat perbedaan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dengan pasar modern,m tergantung juga jenis bahan pokoknya.
Baca juga: TPID Badung antisipasi lonjakan harga jelang Natal-Tahun Baru
Ia memberi contoh harga bahan pokok seperti cabai dan bawang di Pasar Adat Desa Blahkiuh Badung dengan kualitas yang baik harganya lebih murah dibandingkan dengan pasar rakyat yang ada di Dalung.
Sedangkan di Pasar Modern di Tiara Gatsu kisaran harga lebih bervariasi, ada barang kebutuhan pokok yang lebih mahal, begitu pula sebaliknya ada juga yang lebih murah.
"Di sana harga bawang yang lebih rendah kualitas II atau lebih kecil dapat lebih murah. Di Pasar Adat Tradisional Blahkiuh lebih mahal dengan kualitas barang lebih bagus," ungkap dia.
Ia menambahkan TPID Badung bersama organisasi perangkat daerah terkait akan terus meningkatkan intensitas pemantauan ketersediaan bahan-bahan pokok ke lapangan.
Menurut Gede Arjana hal itu sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, dan jajaran pimpinan di Kabupaten Badung yang berharap TPID bisa mengambil kebijakan maupun langkah-langkah interpretasi pasar.
"Ketika harga naik komoditas penyumbang inflasi, tentu harga-harga naik, sehingga pemkab Badung mengambil kebijakan yang tepat seperti menyiapkan subsidi transportasi," tambah dia.
Baca juga: Wali Kota Denpasar ajak TPID fokus tekan inflasi akhir tahun
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami sudah turun langsung ke di lapangan memantau 4K yakni Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru, termasuk di bulan Januari adanya Hari Raya umat Hindu yaitu Galungan dan Kuningan" ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB. Gede Arjana di Mangupura, Selasa.
Inspeksi dan pemantauan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok tersebut dilaksanakan ke distributor, pasar nasional dan pasar modern di Badung seperti Pasar Desa Blahkiuh Abiansemal, Gudang Bulog Sempidi, Pasar Desa Dalung Kuta Utara, Pasar Modern Tiara Gatsu dan Distributor UD. Dewata Sembako.
"Berdasarkan hasil pemantauan kami ketersediaan beras di gudang Bulog Sempidi stok berasnya masih aman dan harga masih stabil," kata dia.
Gede Arjana menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan terdapat perbedaan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dengan pasar modern,m tergantung juga jenis bahan pokoknya.
Baca juga: TPID Badung antisipasi lonjakan harga jelang Natal-Tahun Baru
Ia memberi contoh harga bahan pokok seperti cabai dan bawang di Pasar Adat Desa Blahkiuh Badung dengan kualitas yang baik harganya lebih murah dibandingkan dengan pasar rakyat yang ada di Dalung.
Sedangkan di Pasar Modern di Tiara Gatsu kisaran harga lebih bervariasi, ada barang kebutuhan pokok yang lebih mahal, begitu pula sebaliknya ada juga yang lebih murah.
"Di sana harga bawang yang lebih rendah kualitas II atau lebih kecil dapat lebih murah. Di Pasar Adat Tradisional Blahkiuh lebih mahal dengan kualitas barang lebih bagus," ungkap dia.
Ia menambahkan TPID Badung bersama organisasi perangkat daerah terkait akan terus meningkatkan intensitas pemantauan ketersediaan bahan-bahan pokok ke lapangan.
Menurut Gede Arjana hal itu sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, dan jajaran pimpinan di Kabupaten Badung yang berharap TPID bisa mengambil kebijakan maupun langkah-langkah interpretasi pasar.
"Ketika harga naik komoditas penyumbang inflasi, tentu harga-harga naik, sehingga pemkab Badung mengambil kebijakan yang tepat seperti menyiapkan subsidi transportasi," tambah dia.
Baca juga: Wali Kota Denpasar ajak TPID fokus tekan inflasi akhir tahun
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022