Pemerintah Kabupaten Badung Bali menyalurkan bantuan hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada masyarakatnya untuk menguatkan daya beli masyarakat sekaligus guna melestarikan adat, seni budaya, tradisi dan agama.
"Kami mulai menyalurkan anggaran dana hibah dan Bantuan Keuangan Khusus di setiap kecamatan di Badung dengan besaran berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran bantuan itu diyakini mampu memberikan efek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan itu untuk pembangunan fisik sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor non-formal di Kabupaten Badung.
"Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata dan batu itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor non-formal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi dan daya beli masyarakat Badung bisa meningkat," kata dia.
Baca juga: Pemkab Badung rancang APBD 2023 prorakyat
Dana hibah yang disalurkan oleh Pemkab Badung itu terdiri untuk wilayah Kecamatan Petang yang mendapatkan bantuan sebesar Rp6,2 miliar, Kecamatan Abiansemal sebesar Rp10,7 miliar, Kecamatan Mengwi sebesar Rp50,1 miliar, Kecamatan Kuta Utara sebesar Rp9,2 miliar, Kecamatan Kuta sebesar Rp17,7 miliar dan Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp2,1 miliar.
Sedangkan dana Bantuan Keuangan Khusus yang disalurkan Pemkab Badung itu terdiri untuk Kecamatan Petang sebesar Rp197 juta, Kecamatan Mengwi sebesar Rp1,7 miliar dan di Kecamatan Abiansemal sebesar Rp775 juta.
Bupati Giri Prasta menjelaskan bantuan itu diberikan agar masyarakat di Badung merasakan kebijakan anggaran yang diterapkan khususnya di lima bidang program prioritas.
"Program prioritas itu meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya serta bidang pariwisata," ungkap Bupati Giri Prasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami mulai menyalurkan anggaran dana hibah dan Bantuan Keuangan Khusus di setiap kecamatan di Badung dengan besaran berbeda-beda karena disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran bantuan itu diyakini mampu memberikan efek positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah, terlebih banyak penerima manfaat yang menggunakan bantuan itu untuk pembangunan fisik sehingga berimplikasi terhadap pergerakan sektor non-formal di Kabupaten Badung.
"Tukang bangunan, toko bangunan, tukang bata dan batu itu semua bisa bergerak. Sehingga masyarakat yang bergerak di sektor non-formal bisa mendapatkan manfaat nilai ekonomi dan daya beli masyarakat Badung bisa meningkat," kata dia.
Baca juga: Pemkab Badung rancang APBD 2023 prorakyat
Dana hibah yang disalurkan oleh Pemkab Badung itu terdiri untuk wilayah Kecamatan Petang yang mendapatkan bantuan sebesar Rp6,2 miliar, Kecamatan Abiansemal sebesar Rp10,7 miliar, Kecamatan Mengwi sebesar Rp50,1 miliar, Kecamatan Kuta Utara sebesar Rp9,2 miliar, Kecamatan Kuta sebesar Rp17,7 miliar dan Kecamatan Kuta Selatan sebesar Rp2,1 miliar.
Sedangkan dana Bantuan Keuangan Khusus yang disalurkan Pemkab Badung itu terdiri untuk Kecamatan Petang sebesar Rp197 juta, Kecamatan Mengwi sebesar Rp1,7 miliar dan di Kecamatan Abiansemal sebesar Rp775 juta.
Bupati Giri Prasta menjelaskan bantuan itu diberikan agar masyarakat di Badung merasakan kebijakan anggaran yang diterapkan khususnya di lima bidang program prioritas.
"Program prioritas itu meliputi sandang, pangan dan papan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, pembangunan bidang adat, agama dan budaya serta bidang pariwisata," ungkap Bupati Giri Prasta.
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022