PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) konsisten menerapkan pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
ITDC juga telah menyelesaikan asesmen Re-Sertifikasi Destinasi Pariwisata Berkelanjutan/Indonesia Sustainable Tourism Certification (ISTC) guna
memperbaharui sertifikat ISTC yang telah diterima ITDC sebelumnya pada 2019.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi komitmen ITDC dalam menerapkan sustainable tourism melalui Kawasan The Nusa Dua," ujar Lead Auditor ISTC Diena Mutiara Lemy dalam keterangan yang diterima di Badung, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, asesmen re-sertifikasi itu dilakukan untuk memastikan bahwa pengelola destinasi tetap berkomitmen dan comply dalam menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Asesmen re-sertifikasi itu dilakukan setelah ITDC dinyatakan dapat memenuhi standar, kriteria dan indikator destinasi pariwisata berkelanjutan dan direkomendasikan layak untuk mengajukan re-sertifikasi (2022-2025).
Baca juga: ITDC Group tingkatkan kualitas utilitas "The Nusa Dua" jelang KTT G20
Hal itu sesuai dengan standar kriteria yang menjadi acuan dalam skema sertifikasi yakni Permenpar Nomor 9 Tahun 2021 tentang Standar Pedoman Pariwisata Berkelanjutan yang mencakup pilar pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial dan ekonomi, keberlanjutan budaya dan keberlanjutan lingkungan.
Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menjelaskan, pelaksanaan asesmen re-sertifikasi yang difasilitasi oleh Kemenparekraf ini sangat membantu ITDC, selaku pengelola kawasan The Nusa Dua, dalam memantau implementasi prinsip sustainable tourism pada manajemen tata kelola kawasan.
Menurutnya, pemenuhan aspek kepariwisataan berkelanjutan itu akan meningkatkan nila kawasan The Nusa Dua sebagai sebuah destinasi pariwisata kelas dunia yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi kawasan lainnya di Indonesia yang akan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan.
Baca juga: Ketua BPK: KTT SAI20 di Nusa Dua sahkan 12 poin komunike
"Proses asesmen ini melibatkan stakeholders kunci ITDC untuk memperkuat penjelasan terkait komitmen ITDC dalam penerapan sustainable tourism di The Nusa Dua melalui wawancara verifikasi," ungkapnya
Selain itu, dalam prosesnya juga dilakukan pengecekan dokumen atau bukti pendukung, visitasi lapangan untuk meninjau bukti-bukti fisik penerapan standar keberlanjutan dan diakhiri dengan pembacaan laporan hasil asesmen kepada pihak pengelola kawasan.
Ia menambahkan, para auditor memberikan catatan good points atas capaian ITDC, antara lain tanggung jawab pengelolaan destinasi serta monitoring dan pelaporan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan
ITDC juga dinilai telah melibatkan dan umpan balik dari penduduk setempat yang dilakukan secara konsisten dengan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan
komunitas yang relevan dengan misi visi perusahaan dan berlandaskan pada filosofi Tri Hita Karana.
ITDC juga mendapat apresiasi tinggi dari stakeholders terkait peran serta ITDC dalam melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19, perhatian dan komitmen ITDC kepada keberlanjutan budaya, harmonisasi hubungan antara karyawan dengan perusahaan serta pengembangan terhadap atraksi alam baru Waterblow, Peninsula Nusa Dua.
"Kami mengapresiasi good points serta catatan-catatan sebagai masukan yang akan segera kami tindak lanjuti. Kami yakin apa yang menjadi catatan dari asesmen ini akan dapat menyempurnakan kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata yang berkomitmen untuk terus menerapkan sustainable tourism development," ujar Ngurah Ardita.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
ITDC juga telah menyelesaikan asesmen Re-Sertifikasi Destinasi Pariwisata Berkelanjutan/Indonesia Sustainable Tourism Certification (ISTC) guna
memperbaharui sertifikat ISTC yang telah diterima ITDC sebelumnya pada 2019.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi komitmen ITDC dalam menerapkan sustainable tourism melalui Kawasan The Nusa Dua," ujar Lead Auditor ISTC Diena Mutiara Lemy dalam keterangan yang diterima di Badung, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, asesmen re-sertifikasi itu dilakukan untuk memastikan bahwa pengelola destinasi tetap berkomitmen dan comply dalam menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Asesmen re-sertifikasi itu dilakukan setelah ITDC dinyatakan dapat memenuhi standar, kriteria dan indikator destinasi pariwisata berkelanjutan dan direkomendasikan layak untuk mengajukan re-sertifikasi (2022-2025).
Baca juga: ITDC Group tingkatkan kualitas utilitas "The Nusa Dua" jelang KTT G20
Hal itu sesuai dengan standar kriteria yang menjadi acuan dalam skema sertifikasi yakni Permenpar Nomor 9 Tahun 2021 tentang Standar Pedoman Pariwisata Berkelanjutan yang mencakup pilar pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial dan ekonomi, keberlanjutan budaya dan keberlanjutan lingkungan.
Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menjelaskan, pelaksanaan asesmen re-sertifikasi yang difasilitasi oleh Kemenparekraf ini sangat membantu ITDC, selaku pengelola kawasan The Nusa Dua, dalam memantau implementasi prinsip sustainable tourism pada manajemen tata kelola kawasan.
Menurutnya, pemenuhan aspek kepariwisataan berkelanjutan itu akan meningkatkan nila kawasan The Nusa Dua sebagai sebuah destinasi pariwisata kelas dunia yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi kawasan lainnya di Indonesia yang akan dikembangkan dengan prinsip berkelanjutan.
Baca juga: Ketua BPK: KTT SAI20 di Nusa Dua sahkan 12 poin komunike
"Proses asesmen ini melibatkan stakeholders kunci ITDC untuk memperkuat penjelasan terkait komitmen ITDC dalam penerapan sustainable tourism di The Nusa Dua melalui wawancara verifikasi," ungkapnya
Selain itu, dalam prosesnya juga dilakukan pengecekan dokumen atau bukti pendukung, visitasi lapangan untuk meninjau bukti-bukti fisik penerapan standar keberlanjutan dan diakhiri dengan pembacaan laporan hasil asesmen kepada pihak pengelola kawasan.
Ia menambahkan, para auditor memberikan catatan good points atas capaian ITDC, antara lain tanggung jawab pengelolaan destinasi serta monitoring dan pelaporan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan
ITDC juga dinilai telah melibatkan dan umpan balik dari penduduk setempat yang dilakukan secara konsisten dengan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan
komunitas yang relevan dengan misi visi perusahaan dan berlandaskan pada filosofi Tri Hita Karana.
ITDC juga mendapat apresiasi tinggi dari stakeholders terkait peran serta ITDC dalam melakukan pelayanan vaksinasi COVID-19, perhatian dan komitmen ITDC kepada keberlanjutan budaya, harmonisasi hubungan antara karyawan dengan perusahaan serta pengembangan terhadap atraksi alam baru Waterblow, Peninsula Nusa Dua.
"Kami mengapresiasi good points serta catatan-catatan sebagai masukan yang akan segera kami tindak lanjuti. Kami yakin apa yang menjadi catatan dari asesmen ini akan dapat menyempurnakan kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata yang berkomitmen untuk terus menerapkan sustainable tourism development," ujar Ngurah Ardita.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022