Negara (Antara Bali) - Setelah mengalami kerugian Rp738.710.000 beberapa waktu lalu, hingga saat ini Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang dikelola Desa Adat Gilimanuk belum bisa bangkit lagi karena terbelit kredit macet.

Informasi yang diperoleh ANTARA, Rabu menyebutkan, kredit macet LPD ini mencapai ratusan juta rupiah, termasuk yang dipinjam oleh oknum PNS yang tidak mencicil pengembalian.

"Ada orang-orang yang belum mengembalikan pinjaman, akibatnya LPD kesulitan untuk melayani nasabah yang ingin menarik tabungannya," kata Bendesa atau Kepala Desa Adat Gilimanuk, Ketut Galung saat dikonfirmasi wartawan.

Selain itu, seretnya pengembalian pinjaman tersebut juga membuat jalannya operasional LPD ini terseok-seok.

Galung mengaku, saat rapat adat, pihaknya sudah berkali-kali minta agar pinjaman tersebut dikembalikan karena LPD ini milik masyarakat adat.

Sebelumnya, pada tahun 2009, ketua LPD saat itu, Gede Nirka ditemukan tewas di hutan di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Bersamaan dengan itu juga terungkap, LPD ini kolaps karena menderita kerugian Rp738.710.000.(GBI)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012