Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali mendapatkan dana hibah bantuan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) senilai Rp1,2 miliar untuk 2022.

Direktur Center of Excellence ITB STIKOM Bali Dr Roy Rudolf Huizen ST, MT di Denpasar, Rabu mengatakan untuk PKKM tahun 2022 ini, ITB STIKOM Bali menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Bali yang mendapatkan bantuan hibah PKKM dari Kemendikbudristek.

"ITB STIKOM Bali untuk mendapatkan hibah PKKM ini mengikuti kompetisi pada kategori Liga 3 berdasarkan jumlah mahasiswa aktif," ujar Rudolf.

Menurut dia, mendapatkan hibah bantuan PKKM tersebut menjadi sebuah prestasi berkat perjuangan dan kerja sama yang baik antara Center of Excellence dengan Fakultas Informatika dan Komputer, khususnya Prodi Sistem Informasi dan Sistem Komputer.

Sebelumnya pihak ITB STIKOM Bali mengajukan proposal kegiatan untuk peningkatan kualitas dosen, mahasiswa dan fasilitas pendukung laboratorium. Seleksi dilakukan melalui beberapa tahapan.

Baca juga: Mahasiswa ITB STIKOM Bali ikuti program transfer kredit di Dalian Neusoft University, China

Pertama, evaluasi administratif, kemudian evaluasi kualitas dan kelayakan proposal; selanjutnya verifikasi kelayakan, dan tahap terakhir adalah penetapan pemenang.

"Hasilnya, total hibah yang diperoleh ITB STIKOM Bali senilai Rp1,2 miliar lebih dengan rincian untuk Prodi Sistem Informasi Rp516,65 juta dan Sistem Komputer Rp719,31 juta," ujar Rudolf.

Ia menyampaikan, dengan hibah tersebut, program kegiatan Prodi Sistem Informasi yaitu "Peningkatan Kualitas Lulusan Melalui Pemahaman Konsep Intelligent Data Analytical and Computational Technology (IDACT) serta Pengembangan Kompetensi Dosen dan Mahasiswa di Bidang Big Data Computing and Visualization (BDCV)".

Sedangkan prodi Sistem Komputer dengan kegiatan "Peningkatan kualitas lulusan melalui pemahaman konsep smart and secure technology (SST) dan pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa di bidang cyber defense and forensic (CDF)".

"Intinya, dari anggaran sebesar Rp 1,2 miliar lebih itu, 50 persen akan digunakan untuk membantu membiayai kegiatan magang mahasiswa selama tiga bulan, peningkatan kualitas dosen, dan pengadaan sarana pendukung laboratorium, sisanya 50 persen lagi untuk tata kelola," ujar Rudolf.

Baca juga: Rektor ITB STIKOM Bali dorong mahasiswa siap hadapi isu digitalisasi

Rudolf menambahkan, tahun 2022 ini memang penuh prestasi bagi ITB STIKOM Bali. Sebab selain memperoleh daba hibah PKKM, ITB STIKOM Bali juga mendapat dana hibah dari platform Kedaireka, Kemendikbudristek, berupa bantuan pendanaan program matching fund senilai Rp 900 juta untuk pemberdayaan dosen dan mahasiswa.

Sementara itu, dosen pengusul proposal dan berhasil memperoleh dana hibah tersebut yakni Dr Gede Angga Pradipta, ST, M.Eng dengan judul "Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Eksekutif Terintegrasi (Simeta) Pada Tata Kelola Badan Usaha Pemerintah".

Selanjutnya dosen Ricky Aurelius Nurtanto Diaz, SKom, MT yang mengajukan proposal dengan judul "Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Informasi Cuaca Penerbangan Berbasis Digital Pada Stasiun Meteorologi Kelas I Gusti Ngurah Rai".

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022