Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan kegiatan UMKM Badung Expo 2022 yang dilakukan dalam upaya memfasilitasi pemuda dan pelaku UMKM muda yang tergabung dalam program Pemuda Badung Bangkit.
Pada pelaksanaan kegiatan, Pemkab Badung bekerja sama dengan EZY Property untuk mendidik dan membina pemuda untuk jadi pengusaha UMKM di Badung.
"Kegiatan ini kami harapkan bisa menghasilkan wirausaha-wirausaha muda yang bisa membuka banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Badung," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan I Made Widiana di Mangupura, Minggu.
Ia menjelaskan, program Pemuda Badung Bangkit terbagi atas dua program, yaitu Ruang Usaha Badung (RUB) dan Badung Berani Berkembang (BBB). RUB diikuti oleh peserta-peserta Pemuda Badung Bangkit yang sudah memiliki usaha UMKM.
Sedangkan pada program Badung Berani Berkembang, para peserta adalah warga yang belum memiliki usaha yang mempelajari sektor wirausaha dengan narasumber-narasumber yang berkompeten.
Baca juga: Kemenkeu ajak anak muda Bali awasi uang negara lewat "Road to Mofest 2022"
"Selama kurang lebih tiga bulan, para peserta RUB dan BBB diberi materi tentang pengelolaan bisnis dan didatangkan pembicara-pembicara pebisnis yang sudah sukses," katanya.
Made Widiana menambahkan, para peserta RUB dari awal pertemuan sudah dikelompokkan berdasarkan usaha masing-masing dan diminta untuk membuat produk yang memungkinkan untuk bis dijalankan dalam waktu dekat.
"Jadi masing-masing kelompok diminta mempresentasikan produk yang mereka ciptakan bersama dan dinilai langsung oleh mentor, dan seiring berjalannya waktu, peserta mengalami proses seleksi alam dalam mengikuti program dari awalnya sekitar 50 peserta, menjadi 33 peserta dengan jumlah RUB 27 orang dan BBB 6 orang," ungkapnya.
Kepanitiaan UMKM Badung Expo 2022 yang terdiri dari peserta RUB dan BBB juga bukan hal yang mudah bagi para peserta. Hal itu karena di satu sisi harus mempersiapkan pameran dan produk yang harus dijual, di sisi lain masing-masing peserta yang telah memiliki usaha juga membutuhkan kehadiran peserta dan juga ada peserta yang memiliki pekerjaan lainnya
"Pada program ini produk yang diciptakan oleh masing-masing kelompok adalah produk baru yang bukan merupakan barang jualan peserta," ujar Made Widiana.
Baca juga: Januari-Juni 2022, Kejari Badung tangani 110 perkara tindak pidana Narkotika
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Pada pelaksanaan kegiatan, Pemkab Badung bekerja sama dengan EZY Property untuk mendidik dan membina pemuda untuk jadi pengusaha UMKM di Badung.
"Kegiatan ini kami harapkan bisa menghasilkan wirausaha-wirausaha muda yang bisa membuka banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Badung," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan I Made Widiana di Mangupura, Minggu.
Ia menjelaskan, program Pemuda Badung Bangkit terbagi atas dua program, yaitu Ruang Usaha Badung (RUB) dan Badung Berani Berkembang (BBB). RUB diikuti oleh peserta-peserta Pemuda Badung Bangkit yang sudah memiliki usaha UMKM.
Sedangkan pada program Badung Berani Berkembang, para peserta adalah warga yang belum memiliki usaha yang mempelajari sektor wirausaha dengan narasumber-narasumber yang berkompeten.
Baca juga: Kemenkeu ajak anak muda Bali awasi uang negara lewat "Road to Mofest 2022"
"Selama kurang lebih tiga bulan, para peserta RUB dan BBB diberi materi tentang pengelolaan bisnis dan didatangkan pembicara-pembicara pebisnis yang sudah sukses," katanya.
Made Widiana menambahkan, para peserta RUB dari awal pertemuan sudah dikelompokkan berdasarkan usaha masing-masing dan diminta untuk membuat produk yang memungkinkan untuk bis dijalankan dalam waktu dekat.
"Jadi masing-masing kelompok diminta mempresentasikan produk yang mereka ciptakan bersama dan dinilai langsung oleh mentor, dan seiring berjalannya waktu, peserta mengalami proses seleksi alam dalam mengikuti program dari awalnya sekitar 50 peserta, menjadi 33 peserta dengan jumlah RUB 27 orang dan BBB 6 orang," ungkapnya.
Kepanitiaan UMKM Badung Expo 2022 yang terdiri dari peserta RUB dan BBB juga bukan hal yang mudah bagi para peserta. Hal itu karena di satu sisi harus mempersiapkan pameran dan produk yang harus dijual, di sisi lain masing-masing peserta yang telah memiliki usaha juga membutuhkan kehadiran peserta dan juga ada peserta yang memiliki pekerjaan lainnya
"Pada program ini produk yang diciptakan oleh masing-masing kelompok adalah produk baru yang bukan merupakan barang jualan peserta," ujar Made Widiana.
Baca juga: Januari-Juni 2022, Kejari Badung tangani 110 perkara tindak pidana Narkotika
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022