Kairo (Antara Bali) - Seiring dengan berbondong-bondongnya jemaah haji dari seluruh pelosok dunia ke Arab Saudi, berdampak harga bahan makanan terutama di restoran di seantero negara itu meningkat mencapai 30 persen.

Rumah makan umumnya meningkatkan harga setiap porsinya antara 20 hingga 30 persen, demikian surat kabar Al Hayat melaporkan dari Arab Saudi, Senin.

Disebutkan, para pemilik rumah makan beralasan bahwa mereka terpaksa menaikkan harga terkait meroketnya harga bahan-bahan pokok seperti daging, beras dan juga minuman, menyusul peningkatan harga minyak dunia belakangan ini.

Sejumlah konsumen yang dimintai tanggapan mengatakan mereka kaget dengan melambungnya harga makanan di restoran-restoran setempat.

"Kami tidak menyangka harga makanan di restoran semahal ini. Bayangkan dua porsi makanan harganya 289 reyal atau sekitar 77 dolar AS," kata sepasang suami istri.

Makanan rakyat seperti nasi Arab yang harganya biasanya lima hingga tujuh reyal meningkat antara 12 dan 15 reyal. Beberapa pelanggan rumah makan lainnya mengaku sempat berdebat dengan pelayan rumah makan karena mereka harus membayar tidak seperti biasanya.

Kendati demikian, harga makanan di negara kaya minyak itu dianggap masih lebih murah dibanding dengan negara-negara tetangga di kawasan Teluk.

Sementara itu, beberapa sumber perdagangan luar negeri setempat dikutip mengatakan, harga beras yang diimpor dari Amerika Serikat direncakan dinaikkan pada November depan sebesar 40 persen.

Kenaikan itu akan setara dengan lima dolar AS per kilogram beras, katanya. Namun, beras yang diimpor dari India akan tetap dipertahankan seperti harga sebelumnya, kata laporan tersebut.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012